SOFT OPENING OBJEK WISATA KULINER TEPI SUNGEI KOTA PALANGKARAYA - Liputan Sbm

Nusantara Baru Indonesia Maju

Nusantara Baru Indonesia Maju

24 October 2020

SOFT OPENING OBJEK WISATA KULINER TEPI SUNGEI KOTA PALANGKARAYA




PALANGKARAYA - Dengan Konsep menyerupai food court, Objek Wisata Kuliner Tepi Sungei tampil dengan suasana berbeda dalam menikmati santapan khas Kalteng. Bertempat di Tugu Soekarno jalan S Parman kota Palangkaraya. (24/10/20)


Diungkapkan Lisa pemilik Pondok Makan Sei Kapuas didampingi dan Crysto yang juga pengelola Wisata Tepi Sungei, dia mengatakan,"disini kami akan menawarkan itu semua dari masakan yang kita dapatkan dari sungai,  dan makan di pinggir sungai dengan View Tepat menghadap Jembatan Kahayan" ucapnya.


Baca juga : Waw!!!! Ternyata Orchi Fried Chicken Tawarkan Citra Rasa Yang Berbeda dan Diminati Para Pengusaha UKM


Ditambahkan Crysto pengelola tempat ini,"dengan konsep ini tentunya Wisata Tepi Sungei menawarkan suasana makan di tepi sungai. Pada Soft Opening saat ini saja, antusias masyarakat berkunjung lumayam banyak" jelas Crysto pada Liputansbm.com


Wisata Kuliner Tepi Sungei ini sesuai namanya berada di bantaran sungai kahayan, merupakan kawasan wisata milik pemerintah provinsi yang untuk pengelolaannya sendiri diserahkan pada pihak swasta yaitu kami. Berada di tepian sungai kahayan menjadikannya memiliki suasana dan ciri khas sendiri, dengan konsep berbeda diharapkan menjadi salah satu Ikon wisata kuliner di Palangkaraya, Kalimantan Tengah" jelasnya.


Baca juga : Bocoran Sedikit Tentang Objek Wisata Tepi Sungei Kota Palangkaraya

Posisi yang menguntungkan berada di tiga kawasan ikon kota palangka yaitu jembatan Kahayan, taman pasuk kameloh, serta Kawasan Tugu Soekarno.






Tempat ini merupakan salah satu tempat yang dimana konsepnya berasal kerinduan kita pada kehidupan orang dayak zaman dulu, yang hidupnya di pinggir sungei. Maka dari itu kita namakan tempat ini Wisata Kuliner Tepi Sungei. Tempat ini sedikit banyak mengingatkan kembali saat dulu semua aktifitas dari tinggal, makan, transaksi, dan aktivitas lainnya dilakukan di pinggiran sungai.


Crysto juga menyampaikan,”Saat ini kami masih mengajukan permintaan kepada Pemko Palangkaraya untuk dapat memfasilitasi agar Lampu jembatan Kahayan saat malam hari bisa dinyalakan agar suasana malam hari lebih cantik lagi, namun tergantung pemerintah lagi untuk mengabulkannya” ucapnya.


Baca juga : Wisata Batu Banama dan Bukit Tangkiling Kota Palangka Raya, Sepenggal Mitosnya


Kedepannya kami akan membuat view foto dimana konsepnya adalah Etnik Adat dayak, serta perahu untuk sunset, kita juga akan adakan cafe berjalan dan 32 gazebo. Namun untuk lebihnya lengkapnya nanti kita buka saat grand opening pada Januari 2021 mendatang.



Penulis: Daerobi | Foto: Rizaldi | Liputansbm.com


Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda