Foto: dr. Dirga Sakti Rambe (Dokter Spesialis Penyakit Dalam/ Vaksinolog) memberikan keterangan mengenai Setelah Vaksin Datang, Apa yang Perlu Disiapkan? di Jakarta, Senin, 30 November 2020. |
KALTENG - Rencana
Pemerintah untuk program vaksinasi memerlukan persiapan matang. Berbagai
persiapan sudah dilakukan, mulai dari meninjau langsung fasilitas produksi
vaksin di Tiongkok, melakukan uji klinik fase III di Kota Bandung terhadap
1.620 relawan, hingga menyiapkan sistem satu data terintegrasi, guna memastikan
kelancaran dan ketepatan sasaran vaksinasi nantinya. (01/12/20)
Masyarakat
yang akan mendapatkan vaksinasi nantinya adalah orang dalam kondisi sehat. Sebelum
vaksin diberikan, dokter atau tenaga keperawatan akan melakukan screening atau
pemeriksaan untuk memastikan apakah seseorang sehat atau tidak untuk diberi
vaksin.
Kementerian Kesehatan juga menyiapkan sumber daya manusia (SDM) seperti dokter umum, dokter spesialis, perawat, bidan, dan vaksinator untu mempersiapkan program vaksinasi. Selain dari sisi kesiapan pemerintah, masyarakat juga perlu mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan saat vaksin datang.
Baca juga : Pelaku UMKM Diharapakan Bisa Membaca Peluang Ditengah Pandemi Covid-19
“Nanti dokter atau tenaga kesehatan yang menjadi petugas pasti akan melakukan pemeriksaan (screening) sebelum diberikan vaksin. Yang penting pada hari tersebut kita merasa sehat secara umum”, tegas dr. Dirga.” jelas dokter Dirga Sakti Rambe seorang vaksinolog dalam Dialog Produktif bertema ‘Setelah Vaksin Datang, Apa Yang Perlu Disiapkan?’. Dialog ini diselenggarakan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di Media Center KPCPEN, Senin (30/11/2020).
Tidak
ada syarat khusus sesungguhnya bagi orang yang akan diberi vaksin sepanjang
kondisi tubuh calon penerima vaksin sehat dan tidak dalam kondisi sakit. Jika
tubuh mengalami demam, itu artinya vaksin sedang bekerja dan tubuh memberikan
reaksinya.
Lebih
lanjut diungkapkan oleh dr. Dirga, agar tubuh tetap sehat dan bugar, senantiasa
harus menerapkan pola hidup sehat, makan makanan bergizi, dan istirahat harus
cukup. Jika tiga hal ini dilakukan, tubuh senantiasa akan terjaga kesehatannya
dan artinya akan dapat menerima vaksin kapanpun juga.
Dokter
penyakit dalam ini mengatakan jika nilai manfaat vaksin pasti lebih besar dari
efek sampingnya. Vaksin yang sudah beredar juga dijamin dan sudah teruji
keamanan dan efektivitasnya.
Kejadian
Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI dikatakannya selalu menjadi pertanyaan banyak
orang terkait vaksinasi. “Efek samping atau KIPI ini bersifat ringan dan hanya
reaksi lokal dan segera membaik. Adapun demam yang terjadi hanya reaksi dan
menjadi tanda bahwa vaksin bekerja. KIPI wajar dan akan hilang dengan sendiri.
Dan perlu diingat, tidak semua KIPI berhubungan dengan vaksin,” tutupnya.
Artikel&Foto : KPCPEN/ay/fr/diskominfosantikkalteng