PALANGKA RAYA – Acara pembukaan Latihan Kepemimpinan Kader atau biasa singkat LKK yang dilaksanakan oleh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Cabang Palangka Raya “Sanctus Dionisius”, pelaksanaan kegiatan LKK sejak 27-30 Januari 2021 dilaksanakan di Aula PSBB Man Model Palangka Raya, dihadiri oleh Komisariat Daerah (Komda) VIII PP PMKRI (KalTeng, KalSel, KalTim & KalTara) Romondus Romi, SH.
Dalam sesi wawancara bersama awak media ini Komda VIII PP PMKRI, Romondus Romi SH mengatakan bahwa PMKRI sebagai organisasi Kader yang jangan sampai melupakan proses kaderisasinya.
Pelaksanaan kegiatan LKK ini membuktikan jika proses kaderisasi para kader, juga merupakan tanggung jawab agar proses regenerasi terus berlanjut dan estapet kepengurusan dapat dilanjutkan terutama oleh kader-kader muda yang masih segar dan semangat.
Romondus juga mengatakan, apalagi hari ini kita sudah menghadapi era digitalisasi, dimana teknologi informasi dapat dengan mudah diakses. Itu memang merupakan salah satu kelebihan tetapi sekaligus juga menjadi tantangan.
Dengan kemudahan dari Teknologi digital akhirnya juga seringkali membuat anak-anak muda menjadi konsumtif dengan informasi, instan, kurang bersosial, individualis, dan kurang kepekaan terhadap kondisi sosial masyarakat.
Oleh karena itu Romondus menegaskan, dengan kegiatan LKK yang PMKRI lalukan saat ini dapat menjadi benteng untuk menggembleng dan membina karakter dan intelektual para kader yang meluangkan waktunya sebagai peserta LKK.
Romi sapaan akrab pria ini memberikan motivasinya baik kepada anggota biasa yang belum berkesempatan mengikuti kegiatan LKK ini agar bisa mengikutinya pada lain waktu.
Kepada anggota biasa yang saat ini mengikuti pelatihan agar tetap mengikuti proses sejak awal hingga acara berakhir.
Saya meyakinkan kepada para peserta ketika proses kegiatan LKK ini berakhir di sadari atau tidak wawasan akan bertambah dan komitmen membawa perhimpunan kearah yang lebih baik lagi dimasa mendatang sangat lah di harapkan.
Romi juga mengingatkan yang saat ini mengikuti pelatihan diharapkan mampu meneruskan perjalanan perhimpunan baik sebagai pemimpin atau lainnya di struktur perhimpunan ketika waktunya tiba nanti.
“Dengan berorganisasi, kita dapat mempertajam dinamika intelektual dan kepekaan sosial serta membentuk karakter yang tangguh,” demikian Romi.
Pewarta : Antonius Sepriyono | Liputan SBM