PALANGKA RAYA - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) bekerja sama dengan Kementrian Perdagangan dan Perindustrian menggelar kegiatan seleksi pelaku usaha Designer Dispatch Service (DDS) Produk/Kemasan, Senin (14/6/2021).
Kegiatan yang mengusung tema 'Menuju Desain Nusantara Yang Berkualitas' ini dilaksanakan di Bahalap Hotel JL. RTA Milono Kota Palangka Raya.
Abdul Somad yang pada saat itu menjadi narasumber pada kegiatan seleksi pelaku usaha DDS Produk/Kemasan dari Direktorat Jendral Pengembangan Expo Nasional usai kegiatan tersebut kepada Liputan SBM mengatakan, tujuan pihaknya melaksanakan kegiatan seleksi tersebut ialah untuk memilih 2 dari 25 peserta pelaku usaha yang dibina oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalteng untuk didampingi memperbaiki desain produknya.
"Kami dari kementrian berharap agar di Kalteng ini IKM nya bisa lebih maju lagi dan kami juga akan terus mendorong hal tersebut agar bisa melakukan kegiatan ekspor," kata Abdul Somad
Dikatakan Abdul Somad bahwa didalam proses seleksi tersebut pihaknya memiliki beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh para pelaku usaha tersebut. Terutama untuk para pelaku usaha yang mempunyai produk sendiri dan bukan trader.
Adapun kriteria tersebut adalah sebagai berikut :
1. Memiliki Sertifikasi MUI jika untuk makanan dan minuman harus halal
2. Memiliki izin edar
3. Memiliki Izin Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu (SVLK) jika produknya dari kayu.
"Hasil akhir dari kegiatan ini rencananya akan kami bawa ke Jakarta untuk mengikuti pameran trade expo yang rencanannya akan dilaksanakan sekitar bulan Oktober," ungkap Abdul Somad.
Sementara itu, Dedi Setiadi yang merupakan salah satu peserta pelaku usaha IKM Kaltfood Kalteng kepada Liputan SBM menyampaikan bahwa, Pemerintah Kalteng sendiri harus mempunyai suatu lab khusus untuk mengembangkan seluruh jenis produk IKM mulai dari makanan hingga fashion.
Menurutnya, peran pemerintah setempat juga sangat diperlukan dalam bentuk dukungan guna meningkatkan nilai jual suatu produk IKM dipasaran.
Adapun kendala yang dihadapi oleh para pelaku IKM di Kalteng menurut Dedi Setiadi antara lain sebagai berikut :
1 . Harga kemasan mahal
2 . Fasilitas untuk mendesain sebuah produk itu terbatas
3. Biaya pengiriman mahal
Pewarta : Antonius Sepriyono | Liputan SBM