PALANGKA RAYA - Fakultas Seni Keagamaan Kristen (FSKK) Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Palangka Raya melaksanakan Focus Group Discussion (FGD), Kamis (30/9/2021).
Kegiatan FGD yang menusung tema "Pengembangan Seni Keagamaan dalam Konteks Kedaerahan dan Keindonesiaan" tersebut dilaksanakan di Aquarius Boutique Hotel JL. Imam Bonjol Kota Palangka Raya dan dihadiri 50 orang peserta yang terdiri dari internal IAKN Palangka Raya dan unsur eksternal yaitu instansi pemerintah, lembaga gereja, perguruan tinggi serta praktisi musik di kota Palangka Raya itu dilaksanakan dengan tetap menerapkan prokes penanganan covid-19.
Rektor IAKN Palangka Raya, Dr. Telhalia, M.Th., D.Th., ketika dibincangi oleh sejumlah media usai kegiatan FGD tersebut mengatakan tujuan dari pihaknya melaksanakan FGD tersebut adalah untuk mendapatkan masukan dari mitra pemerintah daerah setempat, para pakar seni serta para akademisi.
"Harapan kedepannya prodi-prodi baru ini dapat menjawab kebutuhan dari masyarakat itu sendiri dan juga dalam rangka kita memajukan dunia pendidikan," kata Dr. Telhalia, M.Th., D.Th.
Rektor IAKN Palangka Raya juga menegaskan bahwa nantinya dalam penerapan kurikulum Fakultas Seni Keagamaan Kristen harus mencerminkan nilai-nilai NKRI, dan juga moderasi beragama yang saat ini selalu digaungkan oleh Kementerian Agama.
"Untuk menarik minat peserta didik baru nantinya kami akan melaksanakan kegiatan sosialisasi dan kita juga sedang mengupayakan suatu kerja sama (MoU) dengan mitra yang memang berhubungan dengan seni, misalnya seperti sanggar seni di Kalimantan Tengah dan perguruan tinggi yang juga memiliki program studi seni," ungkap Dr. Telhalia, M.Th., D.Th.
Sementara itu, Dekan Fakultas Seni Keagamaan Kristen IAKN Palangka Raya, Berth Penny Pahan., M.Pd., mengatakan untuk tingkat minat peserta didik pada prodi Musik Gereja itu stabil rata-rata setiap tahunnya sekitar 20 keatas ada calon mahasiswa baru. Dan untuk prodi yang baru ini pihaknya sedang merintis untuk bisa mencapai target.
"Dari segi jumlah memang belum mencapai target, akan tetapi melalui FGD ini dan juga melalui sosialisasi diharapkan nanti semakin banyak peminatnya, dan hal ini juga merupakan alternatif pendidikan seni di Kalimantan Tengah," tutur Berth Penny Pahan.
Masih dilokasi yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah, Dr. Guntur Talajan., S.H., M.Pd. menyampaikan bahwa FGD ini juga merupakan bentuk implementasi dari visi dan misi Gubernur Kalteng dalam hal kebudayaan seni.
"Jurusan seni yang baru dibentuk ini berguna dalam rangka untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia kita, untuk peluang dan membuka lapangan pekerjaan baik untuk guru seni dan untuk setiap sanggar seni yang ada di Kalteng yang mana dalam hal ini membutuhkan tenaga yang profesional," demikian Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah Dr. Guntur Talajan., S.H., M.Pd.
Pewarta : Antonius Sepriyono | Liputan SBM
