Jokowi Resmikan Pabrik Biodiesel Milik Haji Isam Di Tanah Bumbu Kalsel - Liputan Sbm

Nusantara Baru Indonesia Maju

Nusantara Baru Indonesia Maju

22 October 2021

Jokowi Resmikan Pabrik Biodiesel Milik Haji Isam Di Tanah Bumbu Kalsel



Tanah Bumbu - Presiden Joko Widodo Dalam kunjungan kerja ke Kalimantan Selatan hari ini, meresmikan Pabrik Biodiesel PT. Jhonlin Agro Raya di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Kamis (21/10/2021).


Pemilik PT. Jhonlin Agro Raya adalah Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam. Pabrik Biodiesel milik PT. Jhonlin Agro Raya di bawah Jhonlin Group ini mulai berproduksi pada Oktober 2021, dibangun dengan investasi Rp. 2 triliun. 


Haji Isam pun hadir dalam peresmian pabrik tersebut. Ia ikut menemani Presiden Jokowi melihat area sekitar pabrik, bahkan menyetir Jokowi, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Mensesneg Pratikno.


Saat peresmian, Haji Isam duduk di barisan tamu kehormatan, di samping Presiden Jokowi. Nama Haji Isam disebut saat Jokowi menyampaikan sambutan.


"Yang saya hormati jajaran direksi beserta jajaran komisaris PT. Jhonlin Group, Bapak Haji Andi Syamsuddin Arsyad," kata Jokowi.


Jokowi pun mengapresiasi PT. Jhonlin Group yang telah membangun pabrik Biodiesel dalam rangka industrialisasi CPO ke Biodiesel, sehingga dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar dan menciptakan produk-produk turunan dari CPO.


"Saya sangat menghargai apa yang telah dilakukan oleh PT. Jhonlin group dalam merubah dari CPO menjadi Biodiesel 30,” ucap Jokowi. 


Menurut Jokowi, pilihan untuk memperkuat Biodiesel sangat strategis ke depan. Pertama meningkatkan ketahanan energi nasional, kemudian menekan besarnya defisit neraca perdagangan akibat impor solar.


Artinya, kalau Indonesia sudah bisa memproduksi sendiri Biodiesel, dijadikan campuran menjadi solar, impor akan turun drastis.


“Diperkirakan di 2021 akan menghemat devisa Rp. 56 triliun. Dan yang paling penting menciptakan lapangan pekerjaan yang banyak. Ini yang ditunggu-tunggu masyarakat membangun Smelter, membuka lapangan pekerjaan. Membangun Biodiesel, membuka lapangan pekerjaan,” beber Jokowi.


Sebelum meresmikan pabrik Biodiesel milik Jhonlin Group kali ini, Jokowi juga meresmikan pabrik gula dan perkebunan tebu milik PT. Prima Alam Gemilang (PAG).


Pabrik gula di Bombana, Sulawesi Tenggara itu, adalah anak perusahaan PT. Jhonlin Batu Mandiri yang juga bagian dari sayap bisnis Jhonlin Group milik Haji Isam.


Profil Haji Isam

Dikenal sebagai pengusaha kaya raya (crazy rich) di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan. Bisnisnya di PT. Jhonlin Group bergerak di berbagai bidang mulai dari pertambangan batu bara, perkebunan sawit, jasa pelabuhan, jasa transportasi udara, jasa keamanan, agrobisnis, hingga infrastruktur dan manufaktur.


Haji Isam memiliki rumah mewah bak istana dan koleksi mobil mewah. Acara lamaran putrinya, Liana Jhonlin dengan seorang pembalap bernama Putra, sempat ramai di media sosial karena digelar sangat mewah.


Pada Pilpres 2019 lalu, Haji Isam juga pernah mendapat sorotan saat DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Kalsel membelot dari Prabowo-Sandi ke Jokowi-Ma'ruf Amin. Haji Isam disebut-sebut terkait dalam persoalan tersebut. Seperti diketahui, PAN saat itu mendukung pasangan Prabowo-Sandi.


Meski sempat menjadi Ketua Dewan Penasehat PAN Kalsel, Haji Isam justru menyeberang ke kubu Jokowi-Ma'ruf. Surat Keputusan Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf tertanggal 19 Agustus 2018 menyebutkan bahwa pemilik PT. Jhonlin Group ini menempati posisi sebagai Wakil Bendahara.


Kesaksian Terkait Haji Isam di Sidang Kasus Mafia Pajak


Dalam persidangan kasus Mafia Pajak di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta pada Senin (4/10/2021), muncul nama Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam terkait pemeriksaan pajak PT. Jhonlin Baratama.


Jhonlin Baratama merupakan anak perusahaan dari Jhonlin Group. Pemilik saham mayoritas dari Jhonlin Baratama adalah Jhonlin Group yakni 408.000 lembar atau senilai Rp. 40,8 miliar, kemudian Hj Nurhayati sebanyak 359.840 saham senilai Rp. 35,9 miliar, dan Haji Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam sebanyak 32.160 senilai Rp. 3,2 miliar.


Nama Haji Isam disebut dalam kesaksian mantan tim pemeriksa pajak di Direktorat Jenderal Pajak, Yulmanizar. Yulmanizar bersaksi untuk Direktur Pemeriksaan dan Penagihan pada Direktorat Jenderal Pajak 2016-2019, Angin Prayitno Aji, dan Kepala Sub Direktorat Kerjasama dan Dukungan Pemeriksaan Direktorat Jenderal Pajak 2016-2019, Dadan Ramdani, yang duduk sebagai terdakwa.


Dalam perkara ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga ada suap pengurusan pajak kepada pejabat Ditjen Pajak. Salah satunya terkait pajak PT. Jhonlin Baratama. #liputansbm


Pewarta : Puji S

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda