Museum Kartini Jepara, Simpan Koleksi Kerangka Ikan Raksasa - Liputan Sbm

Nusantara Baru Indonesia Maju

Nusantara Baru Indonesia Maju

03 October 2021

Museum Kartini Jepara, Simpan Koleksi Kerangka Ikan Raksasa




Jepara - Museum R.A Kartini Jepara. Menyimpan koleksi kerangka ikan Joko Tuo. Koleksi ikan raksasa itu berukuran panjang 16 meter, lebar 4 meter, dan tinggi 2 meter dengan berat sekira 6 ton. Ikan raksasa itu disimpan di ruang II Jepara Kuno. Minggu, 3/10/2021


"Ikan raksasa itu dari Karimunjawa, ditemukan masih utuh dengan dagingnya. Ditemukan di Karimunjawa pada tahun 1989," ungkap Fais di Museum Kartini Jepara Jawa Tengah. Selasa (29/9/2021).


Ikan raksasa masih tersisa tulang belulang. Mulai dari bagian kepala, badan, dan ekor. Dikoleksi terdapat tulisan "tidak boleh disentuh".


Pemandu Museum RA. Kartini, Jepara, Fais Probo Pujiono mengatakan ikan raksasa itu ditemukan di perairan Kepulauan Karimunjawa pada pertengahan bulan April 1989. Ikan raksasa ditemukan dalam kondisi sudah mati dan terdampar di pinggir pantai.


Dia mengatakan nama kerangka ikan "Joko Tuo" ada ceritanya. Nama itu tidak lepas dari penemu ikan tersebut, yang bernama Mbah Manding.


"Pada waktu itu penemunya namanya Mbah Manding kalau dikatakan beberapa orang menyebut ikan "Joko Tuo" karena memang salah satu penemunya tidak menikah sampai tua. Kalau bahasa Indonesia perjaka kalau orang Jawa kan Joko, Tuo kan orangnya sudah tua" ungkap dia.


Menurutnya ikan raksasa itu jenis paus gajah, karena bagian kepala ikan mirip dengan gading gajah. Disebutkan ikan raksasa itu merupakan ikan purba.


"Ikan itu termasuk jenis ikan paus gajah, karena di kepalanya ada seperti gading gajah. Itu diperkirakan merupakan ikan purba, namun peneliti sampai sekarang masih menemukan ikan seperti itu tapi di perairan yang dalam" terangnya.


Dia menjelaskan kerangka ikan raksasa itu disimpan di Museum R.A Kartini Jepara pada tahun 1990. Fais mengatakan sebelum dibawa ke museum kerangka ikan itu dibersihkan selama tiga bulan.


"Tahun 1990 an, di sekitar masa Amin Ayahudin Sekdin (di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara) kami yang saat itu menjabat Sekcam Karimunjawa. Dibawa menggunakan dengan kapal, dan dibersihkan tiga bulan baru dibawa ke Museum Kartini," papar dia.


Fais mengatakan selain ada kerangka ikan raksasa di museum tersebut juga menyimpan sejumlah benda sejarah peninggalan R.A Kartini. "Di sini ada koleksi RA Kartini, tidak hanya foto saja tapi ada juga seperti mesin jahit, ada juga salah satu menjadi ikon ukiran Macan Kurung, ada juga prasasti Candi Angin," jelas dia.


Dia menambahkan museum dibuka sejak Jepara menerapkan PPKM Level 2. Disebutkan jumlah pengunjung pun kembali ramai, terlebih kegiatan pembelajaran tatap muka juga diizinkan secara langsung.


"Kalau dibuka sejak PPKM Level 2 dan mengingat di Jepara juga diperbolehkan belajar tatap muka, wisata juga boleh dibuka. Antusias sangat tinggi, karena orang sudah lama tidak wisata, tidak dibuka ya. Tidak hanya wisata museum ini saja. Objek yang lain itu juga sangat ramai," terang Fais.


"Akhir pekan bisa 30 orang. Kalau ada rombongan lebih. Hari Senin-Jumat dulu dibuka untuk free (gratis masuk museum)," pungkas dia. #liputansbm


Pewarta : Puji S

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda