PALANGKA RAYA - Perusahaan Daerah (Perusda) Banama Tingang Makmur (BTM), Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dan perwakilan serta agen pelayaran/jasa kapal angkutan menggelar Rapat Pembahasan pengelolaan/penggunaan Kapal Bantu untuk pengamanan Jembatan Bentang Panjang Kalahien, di Buntok, Barito Selatan.
Rapat ini sendiri dilaksanakan di Hotel Dandang Tingang Jalan Yos Sudarso Kota Palangka Raya pada Selasa, 16 November 2021.
Plt. Direktur Umum dan Operasional Perusda BTM, Yansen A. Binti ketika dibincangi oleh sejumlah media usai kegiatan tersebut mengatakan bahwa dalam rapat itu telah menyepakati suatu kerja sama, terkait mengamankan lalu lintas dibawah Jembatan Kalahien yakni dengan menggunakan Kapal Bantu Pengamanan bagi setiap kapal angkutan yang lewat dibawah Jembatan tersebut.
"Adapun hal tersebut mengacu pada Perda Nomor 8 Tahun 2015, kita disini semua mencapai kata sepakat. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang hadir dan telah memberikan pemikiran konstruktif," kata Yansen.
Plt. Direktur Umum dan Operasional Perusda BTM itu juga menyampaikan bahwa sebagai pihak pelaksana tentunya akan melaksanakan keputusan tersebut. Sehingga pihaknya berharap agar ketika sudah terlaksana akan memberikan pemasukan atau PAD khususnya untuk Provinsi Kalteng.
Masih dilokasi yang sama Plt. Direktur Utama Perusda BTM, M. Hasanuddin Noor kepada Liputan SBM menyampaikan bahwa pada rapat tersebut, hadir sebanyak 36 perwakilan agen pelayaran. Berdasarkan Perda Nomor 8 Tahun 2015 dan hasil kesepakatan dalam rapat tersebut, pihaknya akan menyusun jeda waktu dan mensosialisasikan nya.
"Harapan kita awal Desember 2021 sudah dilaksanakan, kita akan menyiapkan secara administrasinya dan juga akan berkoordinasi dengan semua pihak," jelas Hasan.
Adapun nantinya ada dua class/kelas kapal yang akan menggunakan kapal bantu pengamanan yakni Kapal Kelas 1 ukuran 180 s/d 250 feet yang akan dikenakan biaya Rp. 4.000.000 dan Kapal Kelas 2 ukuran 270 s/d 330 feet akan dikenakan biaya Rp. 5.500.000.
Sementara itu, salah seorang peserta rapat, Erwin Mulyadi yang merupakan perwakilan PT. Bintang Catur Karsalines saat diwawancarai oleh awak media ini mengatakan bahwa pihaknya mendukung upaya yang dilakukan oleh Perusda BTM terkait dengan penggunaan kapal bantu pengamanan.
"Karena kita ini berbicara mengenai keselamatan, khususnya saat berada di sungai. Jadi kalau secara pribadi saya mendukung, kalau kita lihat dari secara kontribusi bukan disitu nilainya. Tapi kalau sudah hal yang menyangkut keselamatan, itu harganya sangat mahal apalagi keselamatan manusia," demikian Erwin.
Pewarta : Antonius Sepriyono | Liputan SBM