Sukoharjo - Anggota Polres Sukoharjo bersama Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) Setia Kawan Solo Baru, mengunjungi warung tengkleng milik Bu Harsi yang berada di Jalan Kunir V Solo Baru Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah pada Jum'at (10/12). Sabtu, 11/12/2021
Warung Tengkleng bu Harsi dibilang Ngepruk Harga dan Jorok, sempat viral di media sosial karena komentar buruk pelanggan yang menuding warung tengkleng tersebut mematok harga tak masuk akal dengan harga yang tinggi.
Kedatangan Anggota Polres Sukoharjo dipimpin langsung Kapolsek Grogol, AKP Dodiawan itu untuk melihat langsung permasalahan yang baru banyak dibicarakan orang di media sosial.
Selain itu, juga menindak lanjuti Pedagang Kaki Lima dan masyarakat yang mengeluh karena kejadian tersebut.
Kapolsek Grogol, AKP Dodiawan mengungkapkan, permasalahan ini ternyata karena kurang komunikasi antara pemilik warung dengan pembelinya.
Menurut para pembeli yang baru pertama datang ke warung Bu Harsi menganggap tulisan di banner depan warung dengan harga tengkleng porsi kecil Rp.15 ribu dan tengkleng porsi besar Rp.30 ribu, adalah harga paten.
Namun, Bu Harsi selalu memberikan porsi jumbo yang tak tertera dalam tulisan, sehingga harganya membuat pembelinya kaget.
"Permasalahannya ternyata si ibu ini tidak menanyai dulu pelanggan itu maunya porsi yang bagaimana, pas pesan langsung dibuatkan yang komplit ada pipi, otak dan lainnya. Ya benar jadi mahal," ungkap Kapolsek.
Menanggapi hal ini, lanjut AKP Dodiawan, pihaknya dari jajaran Polres Sukoharjo mengklarifikasi serta memberikan banner yang bertuliskan nama warung Tengkleng Bu Harsi beserta rincian menu dan harganya.
“Ini merupakan kepedulian Polres Sukoharjo terhadap usaha kecil untuk tetap hidup dan ekonomi tetap tumbuh,” tuturnya.
“Semoga dengan klarifikasi ini, mudah-mudahan warung Bu Harsi tetap laris, dan rezekinya melimpah, serta nanti dapat jualan yang lebih baik,” tambahnya lagi.
Selain itu, Polres Sukoharjo juga memberikan bantuan sembako kepada Bu Harsi guna membantu untuk kebutuhan sehari-hari, mengingat kemarin warungnya sempat sepi karena viral di media sosial.
Belakangan ramai diberitakan media dan viral di medsos terkait warung tengkleng Bu Harsi di Solo Baru disebut menaikkan harga tak wajar alias 'ngepruk' harga.
Semenjak ramai dibahas di medsos sekarang warung nya tampak sepi pembeli. Jumlah pengunjung menurun drastis.
Sebenarnya soal harga memang sudah sesuai dengan permintaan pembeli. Bu Harsi tidak pernah berniat ngepruk atau menjual mahal.
Bu Harsi memasang banner Daftar Harga di depan warung. Porsi kecil Rp.15 ribu, besar Rp. 30 ribu. Bila pembeli mintanya komplit pakai lidah, telinga, iga, otak Rp. 50 ribu.
Sepinya pembeli membuat Bu Harsi terpaksa mengurangi pasokan olahannya. Dari biasanya sehari lima kepala dikurangi menjadi tiga kepala. Itu pun masih tetap tidak habis seperti biasanya.
Bu Harsi biasa beli satu kepala kambing Rp.150 ribu, kok ada yang mengatakan tengklengnya mahal. Karena bahannya belinya sudah mahal. #liputansbm
Pewarta : Puji S