Jepara - Bupati Jepara Dian Kristiandi, dalam sambutannya saat pementasan kesenian tradisional emprak, mendukung dan memberi perhatian khusus bagi kesenian tradisional yang hampir hilang karena tergerus modernisasi zaman. Caranya dengan mendorong dan mengangkat kembali eksistensi mereka agar kembali hidup tengah masyarakat. Acara ini digelar di Desa Kawak Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara Jawa Tengah. Minggu (02/01/2022).
Bupati Jepara dalam kegiatan ini di dampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Arif Darmawan, dan Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jepara Amin Ayahudi.
Mulai tanggal 1/1/2022, bagi warga Jepara yang mampu menghadirkan kesenian tradisional seperti emprak, kentrung, wayang, dan kesenian tradisional lainnya, akan mendapatkan penghargaan khusus dari Bupati Jepara.
Penghargaan ini kata Andi, sebagai upaya untuk melestarikan atau menjaga keberlangsungan kesenian asli Jepara yang hampir hilang.
"Saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang masih mempunyai semangat mempertahankan eksistensi emprak yang hanya tinggal beberapa kelompok saja,"Ucapnya.
Saat kegiatan tersebut, bupati memberikan bantuan Rp1 juta rupiah, bagi warga yang akan mempunyai hajat dan berencana mengundang kesenian emprak, atau kesenian tradisional lainnya sebagai hiburan.
"Ayo siapa yang akan mempunyai hajat, dan mau nanggap atau menghadirkan kesenian emprak. saya bantu sekarang juga satu juta rupiah," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya "Ketika ada tanggapan emprak, kentrung, wayang, atau kesenian tradisional lainnya petinggi harus tahu. Nanti petinggi mencatat warganya siapa, nanti bisa dimintakan piagam dari Disparbud. Ini sebagai salah satu bukti bahwa warga masyarakat ikut melestarikan kesenian yang kita miliki,"Jelasnya lagi.
Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang membantu dengan melakukan penelitian terkait kesenian emprak di Kabupaten Jepara. Tentu hasilnya diharapkan ikut menjaga keberlangsungan kesenian tradisional ini.
Sementara itu Sekretaris Disparbud Jepara Amin Ayahudi mengatakan, saat ini tinggal 5 kelompok emprak di Jepara, yaitu Desa Kepuk (Bangsri), Tanjung dan Plajan (Pakis Aji), Banyumanis (Donorojo), dan Pendem (Kembang). Dengan jumlah seniman emprak sekitar 20 orang saja.
"Biasanya kalau mereka tampil, saling melengkapi mana yang bisa. karena memang personilnya sangat terbatas," katanya. #liputansbm
Pewarta : Puji S