Pati - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, menerima kedatangan Kelompok masyarakat yang mengatasnamakan dari Aliansi Petani dan Pemuda Peduli Lingkungan Kecamatan Trangkil, kedatangan mereka ke DPRD untuk menolak rencana pendirian pabrik sepatu di wilayahnya. Kamis, 24/02/2022.
Kedatangannya, diterima Ketua DPRD Pati Ali Badrudin pada hari Kamis (17/2). Mereka pun menyampaikan aspirasinya itu langsung dengan mendatangi Kantor DPRD Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Kamis (24/2/2022).
Dibukalah forum audiensi yang membahas persoalan itu. Hadir sejumlah pihak terkait, salah satunya, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pati.
Ketua DPRD Pati Ali Badrudin mengatakan, setelah pihaknya berkomunikasi dengan DPMPTSP, diketahui bahwa belum ada izin resmi terkait pembangunan pabrik di Trangkil oleh calon investor.
“Terkait perizinan, dari keterangan DPMPTSP. Lewatnya sistem OSS dari pusat, daerah tinggal menindaklanjuti,” ujarnya.
Terkait aduan dari masyarakat, lanjut Ali, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah eksekutif.
“Harapan masyarakat, kalau memang iya akan dibangun pabrik, mereka (investor) bertemu dengan masyarakat langsung. Tapi ada juga masyarakat yang menolak karena lahannya masih produktif untuk pertanian. Hal ini akan kami komunikasikan dengan eksekutif,”ucapnya lagi.
Ali menegaskan, pihaknya tidak anti terhadap investor. Justru senang dengan datangnya investor karena bisa mengurangi angka pengangguran.
Namun, ia mengimbau agar lahan yang digunakan untuk industri disesuaikan dengan peruntukannya.
Ia berharap, pembukaan lahan industri bisa diarahkan ke tanah tidak produktif, sehingga persoalan terkait pengangguran bisa ditangani secara tepat.
“Bisa diarahkan ke lahan yang tidak produktif agar ada pemerataan tenaga kerja. Kalau lahan produktif dibuat pabrik, bisa mengurangi sekaligus menambah pengangguran. Di satu sisi industri menyerap pegawai, di sisi lain lahan produktif pertanian berkurang,” tandas Ali.
Sebelumnya, perwakilan Aliansi Petani dan Pemuda Peduli Lingkungan Kecamatan Trangkil, Ahmad Sohan mengatakan, di Kecamatan Trangkil telah tersebar kabar rencana pendirian pabrik sepatu.
Rencana pendiriannya dilakukan di tiga desa, yakni Desa Mojoagung, Desa Tegalharjo, dan Pasucen.
Kabar itu diperkuat dengan adanya beberapa orang yang sudah mulai menawar tanah untuk dibeli. Pihaknya pun ingin mengetahui kejelasan mengenai kabar ini.
“Warga ingin kejelasan, rencana pembangunan pabrik itu benar ada atau tidak. Jawaban pihak DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu), sinyal itu ada, tapi perizinan belum masuk. Kalau anggota dewan malah belum tahu,” pungkasnya. #liputansbm
Pewarta : Puji S