Semarang - Semarang dalam kehidupan dunia malam dengan dalih menghilangkan stres, atau anak kekinian menyebutnya healing, safari hiburan malam pun dilakukan. Karaoke, pijat plus-plus hingga prostitusi seolah jadi candu di tengah hiruk-pikuk aktivitas masyarakat di Kota Semarang Jawa Tengah. Jum'at (18/3/2022).
Seperti halnya yang acap kali dilakukan Kirun (35) pemuda asli Kota Semarang bersama rekan-rekannya.
Satu persatu lokasi hiburan malam, Kirun datangi bersama rekan-rekannya ketika memiliki cukup uang.
Ratusan ribu rupiah, hingga jutaan rupiah mereka habiskan untuk menikmati gemerlap hiburan malam di jantung ibu kota Jateng.
Safari hiburan malam tersebut, dilakukan Kirun bersama rekan-rekannya hampir 10 tahun terakhir.
Saking seringnya, mereka sampai hafal biaya untuk menyewa wanita malam, paket karaoke serta minuman keras, hingga nama wanita malam yang acapkali menemani mereka.
Menurut Kirun, safari hiburan malam yang ia lakukan hanya untuk mengisi waktu luang dan menghilangkan stres.
"Ya memang sering, bisa satu bulan sekali bisa dua pekan sekali, sebenarnya lebih untuk menghilangkan stres," ujarnya. Rabu (16/3).
Dilanjutkannya, uang yang ia habiskan bersama rekan-rekannya untuk safari hiburan malam juga tak sedikit.
Yang pasti jutaan rupiah habis sekali datang ke tempat hiburan malam, misalnya karaoke plus-plus," jelasnya.
Meski sadar kegiatan tersebut menghabiskan uang tak sedikit, namun, lantaran sudah seperti candu, Kirun mengaku sulit meninggalkannya.
"Waktu tidak punya uang ya pada iuran, dan memilih lokasi yang sedikit murah.
Tapi kadang hutang teman juga untuk menutupi kekurangan saat menyewa wanita malam atau membeli minuman keras," ucapnya.
Lantaran bertahun-tahun melakukan kegiatan tersebut bersama rekan-rekannya, Kirun mengaku hafal tarif tempat hiburan malam di Kota Semarang.
"Misalnya karaoke di wilayah Kota Lama Semarang, disana ada tiga tempat, tarifnya Rp 600 ribu untuk 3 jam karaoke, plus 2 pemandu lagu, dan 2 miras merek Congyang," katanya.
Tak hanya itu, Kirun menuturkan, paket karaoke di wilayah Sunan Kuning dipatok Rp 60 ribu per jam, sedangkan untuk pemandu lagu Rp 80 ribu per jam.
"Ada juga Terminal Penggaron, paketnya Rp 600 ribu untuk tiga jam karaoke, 3 pamadu lagu dan 3 botol Congyang," ucapnya.
Selain menyebutkan sejumlah lokasi dan tarif paket karaoke plus-plus, Kirun mengatakan, tarif wanita malam untuk bercinta di lokasi karaoke yang disebutkan di kisaran Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu.
"Tarif bercinta dengan pemandu lagu tidak masuk dalam paket.
Selain itu ada juga tarif lain, misalnya meminta pemandu lagu untuk joget telanjang,
kami menyebutnya tari hula-hula, perjam biasanya dipatok Rp 300 ribu," paparnya.
Kirun menjelaskan, selain lokasi dan tarif yang menurutnya menengah ke bawah,
ia juga mengatakan di Kota Semarang ada tempat dengan tarif tinggi atau ia sebut dengan tarif kuda.
Ada di salah satu hotel dan diskotik, paket di sana dipatok Rp 15 juta sampai Rp 30 juta.
Isinya paket karaoke, minuman keras dan wanita malam plus bisa bercinta di dalam room," tutur Kirun.
Menurutnya hiburan dunia malam di Kota Semarang semakin bertambah dengan harga bervariasi.
"Ya satu tutup yang lain buka begitu terus, seperti jamur saat hujan lah.
Bahkan Kota Semarang terbilang lengkap dari range harga paling bawah misalnya di wilayah Pasar Dargo sampai yang high class ada semua.
Kalau menurut saya tidak akan bisa dihilangkan," imbuhnya.
Terpisah, Pemkot Semarang tengah berkomitmen untuk menghapus segala bentuk hiburan malam yang berbau prostitusi.
Berbagai giat juga dilakukan oleh Satpol PP Kota Semarang untuk memberantas prostitusi yang menjamur di Kota Semarang.
"Kami akan lakukan razia terus menerus, hotel, kos dan lokasi lain juga akan kami sasar untuk menertibkan dan menghilangkan prostitusi di Kota Semarang," kata Kasatpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto beberapa waktu lalu. #liputansbm
Pewarta : Puji S