Plt. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, H. Agustan Saining
PALANGKA RAYA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui dinas terkait ingin menyiapkan lahan untuk membangun ketahanan pangan di Provinsi Kalimantan Tengah, guna menopang ketersediaan pangan.
Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kalteng, Leonard S. Ampung di Palangka Raya belum lama ini.
"Ketahanan pangan inikan menjadi isu Nasional dan isu global, dimana kedepan ketahanan pangan menjadi isu yang strategis. Apalagi sekarang teman-teman liat adanya perang Rusia dan Ukraina, keadaan cuaca, dan ekonomi sekarang. Dan yang bertahan adalah negara yang kuat terhadap ketahanan pangannya," ucap Leo.
Dikatakan Leonard, bahwa Kalimantan Tengah memliki potensi untuk mengembangkan lahan untuk menyangga ketahanan pangan di wilayah Kalteng sendiri, mengingat, luas wilayah Kalteng luas dan masih banyak yang kosong.
"Kita Kalimantan Tengah masih memiliki luas wilayah yang masih banyak daerah-daerah yang kosong ini yang bisa dimanfaatkan. Nah kontribusi dan partisipasi teman-teman HPH dan HTI untuk menyiapkan lahan, apalagi hanya 20 sampai 50 hektare itu kecil untuk ketahanan pangan," ujar Leo.
Jadi nanti kedepan, tegasnya, penyiapan lahan untuk membangun ketahanan pangan ini akan pihaknya upayakan, tentunya dengan kolaborasi Dinas Kehutanan dan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura Kalimantan Tengah.
"Ini segera akan kami lakukan, kita upayakan tahun 2023 sudah dilakukan itu," ungkapnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, H. Agustan Saining menambahkan, hal tersebut dilakukan karena untuk salah satu cara mengendalikan inflasi, sehingga akan dibuka lahan guna membangun ketahanan pangan.
"Kita meminta kepada kawan-kawan investor dibidang Kehutanan dalam hal ini BBPH, baik hutan tanaman maupun hutan alam untuk menyediakan lahan kurang lebih 20 sampai 50 hektare per perusahaan untuk membangun tanaman pangan, hortikultura. Jadi kita sudah koordinasi dengan Dinas TPHP, mereka nanti membantu dalam hal pembibitan, pemupukan," jelas Agustan.
Ia membeberkan, nantinya setiap perusahaan dibidang kehutanan yang ada di Kalteng akan diminta menyiapkan lahan untuk membangun ketahanan pangan dan hortikultura.
"Jadi itu seluruh IUPHHK se-Kalteng, seluruh wilayah HPH dimana mereka tidak produktif yang tidak menebang, jadi hutan yang sudah dibuka itu yang akan dibangun, bukan menebang dan membuka lahan-lahan baru. Dan saat ini pihak perusahaan sudah mulai, tetapi itu tugas KPH yang mengkoordinasikan," demikian Agustan.
Pewarta : Antonius Sepriyono | Liputan SBM