PALANGKA RAYA - Dalam rangka peningkatan pelayanan untuk kelancaran, keselamatan serta antisipasi lonjakan pergerakan masyarakat pada masa Angkutan Natal Tahun 2022 dan Tahun Baru 2023. Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengikuti kegiatan Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Natal Tahun 2022 dan Tahun Baru 2023 melalui via Zoom, Selasa (13/12/2022).
"Jadi dari pihak Kementerian beberapa waktu yang lalu juga telah mengumpulkan seluruh instansi terkait baik dari Kementerian PU, pihak Kepolisian dan juga Dinas Perhubungan terkait persiapan menjelang Natal dan tahun baru," kata Kadishub Kalteng, Yulindra Dedy ketika dibincangi oleh sejumlah media usai kegiatan tersebut.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk di Kalimantan Tengah sendiri pihaknya sejauh ini telah melakukan berbagai macam upaya persiapan bersama dengan seluruh kabupaten dan kota serta instansi vertikal terkait yang ada di Kalteng.
"Sesuai dengan timeline yang telah disampaikan oleh pemerintah kegiatan Nataru tahun ini harus menjadi antisipasi karena bersamaan juga dengan libur anak sekolah," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan pihaknya akan bekerjasama dengan pihak Kepolisian guna memantau melalui posko yang akan dilaksanakan pada tanggal 19 Desember sampai dengan tanggal 4 Januari 2023.
"Kemudian hal-hal penting lain yang perlu menjadi perhatian berdasarkan prediksi dari pemerintah terkait Nataru ini perjalan orang akan banyak ke lokasi wisata, di Kalimantan Tengah ini lokasi-lokasi wisata yang perlu menjadi bahan antisipasi bersama antara lain seperti Pantai Ujung Pandaran, Taman Nasional Sebangau, Taman Nasional Tanjung Puting dan lain sebagainya termasuk lokasi-lokasi kuliner," tuturnya.
Menurut Dedy lokasi alam dan kuliner tersebut nantinya dalam masa libur dan tahun baru akan ada lonjakan pengunjung.
"Kita juga kemarin sudah menyampaikan usulan agar selama Nataru ini angkutan-angkutan PBS itu tidak dulu beroperasi, ada beberapa tanggal yang telah kita tetapkan misalnya untuk fase pertama masa Natal 2022 itu kita minta mulai tanggal 23-26 agar angkutan-angkutan PBS tidak dulu beroperasi, terutama di wilayah yang memang komposisi penduduknya banyak yang menganut agama Kristen seperti di daerah Gunung Mas dan Barito," tegasnya.
Hal tersebut dilakukan, kata Dedy untuk menjaga kenyamanan dan keamanan masyarakat yang menyelenggarakan kegiatan natal dan tahun baru serta menurunkan angka kecelakaan.
"Berdasarkan data yang disampaikan oleh Jasa Raharja bahwa dari tahun ke tahun ada penurunan. Pada tahun ini juga kita berharap ada progres penurunan terjadinya angka kecelakaan terutama angkutan natal dan tahun baru, ini juga menjadi harapan kita sehingga masyarakat bisa merayakan natal dan tahun baru bersama keluarga dengan aman, nyaman kemudian selama perjalanan diharapkan terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan," demikian Dedy
Pewarta : Antonius Sepriyono | Liputan SBM