Dari 2010 Hingga 2020, Angka Kematian Bayi di Provinsi Kalteng Menurun - Liputan Sbm

Nusantara Baru Indonesia Maju

Nusantara Baru Indonesia Maju

30 January 2023

Dari 2010 Hingga 2020, Angka Kematian Bayi di Provinsi Kalteng Menurun





PALANGKA RAYA - Berdasarkan data dari Long Form Sensus Penduduk 2020 di Provinsi Kalimantan Tengah, diketahui bahwa trend angka kelahiran total (TFR) di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) berada pada angka 2,31. Sedangkan untuk trend angka kelahiran remaja (ASFR 15-19) di Kalteng berada pada angka 63,13 serta trend angka kematian bayi (AKB) di Kalteng berada pada angka 17,95. 

Hal tersebut disampaikan oleh Statisti Ahli Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, Ambar D. Santoso dalam siaran resmi statistik "Long Form Sensus Penduduk 2020" yang dilaksanakan di ruang pertemuan BPS Kalteng, Jalan Kapten Piere Tandean, Palangka Raya, Senin (30/1/2023).

"Penurunan angka fertilitas remaja (ASFR umur 15-19) yang disebabkan oleh pendewasaan usia perkawinan perempuan (19 tahun), mendorong penurunan total kelahiran. Meningkatnya partisipasi perempuan pada pendidikan menengah dan tinggi dan juga dalam dunia kerja," ujar Ambar. 

Lanjutnya, ada peningkatan persentase bayi yang mendapat imunisasi lengkap serta peningkatan rata-rata lama pemberian ASI. Adapun trend angka kelahiran remaja mengalami penurunan dari Tahun  2010 yang lalu yang berada pada angka 69. Sedangkan trend angka kelahiran total juga mengalami penurunan dari Tahun 2010 lalu yakni pada angka 2,56. 

Sementara itu, untuk angka kematian bayi di Kalteng juga mengalami penurunan dibandingkan Tahun 2010 lalu yang berada pada angka 23. Meskipun demikian dalam rentang waktu 2010 - 2020 terdapat angka kematian ibu (AKI) sebanyak 200 perempuan pada saat hamil, saat melahirkan atau masa nifas per 100.000 per kelahiran hidup.

"Salah satu fokus perhatian kita semua adalah agar angka kematian ibu (AKI) bisa ditekan pada masa yang akan datang, sehingga perlu upaya dari para stakeholder terkait untuk menekan angka kematian ibu di Provinsi Kalimantan Tengah," kata Ambar. (red)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda