PALANGKA RAYA - Ketua Tim Penggerak (TP) dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Ivo Sugianto Sabran menekankan agar Posyandu bisa berjalan lebih aktif lagi, dengan mendukung program Pokjanal Posyandu.
Sehingga, kata Ivo, apa yang diharapkan oleh pemerintah terkait pembinaan kesehatan di masyarakat baik itu penurunan angka kematian dan stunting dapat terwujud. Karena stunting adalah masalah gizi kronis yang akan menghambat pertumbuhan bayi dan bisa terus berlanjut setelah kelahiran.
Ivo mengatakan, prioritas utama pada program Tim Pokjanal Posyandu yaitu untuk mengatasi serta menurunkan angka stunting di Kalteng dengan menunjuk ke Perangkat Daerah Provinsi Kalteng sebagai Yanda dan Bunda Posyandu (Bapak/Ibu Asuh) yang nantinya akan dikelola oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi.
“Dengan adanya Bapak dan Ibu Asuh di Kalimantan Tengah kita turut berkontribusi terhadap penanganan stunting dan karena adanya program kerja dari masing-masing OPD terkait untuk ikut membantu mengelola posyandu locus stunting yang nantinya akan dikelola oleh DWP yang ada di Provinsi," ucapnya.
Ivo berharap, target penurunan stunting di tahun 2024 bisa mencapai 16 persen. Karena sebagaimana diketahui, pemerintah di tingkat nasional telah menargetkan prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen.
Selaras dengan dilangsungkannya Rapat Tim Pokjanal Posyandu diharapkan juga menguatnya komitmen para pemangku kepentingan di Pemprov Kalteng dalam mendukung pelaksanaan program kerja Pokjanal Posyandu untuk menjaga keberlangsungan Posyandu di Provinsi Kalteng.
"Diharapkan pada tahun 2024 nanti sudah mencapai target Nasional untuk penurunan stunting sebesar 14 persen, yang mengikuti target Nasional. Mohon doa dan dukungannya kepada seluruh masyarakat," pungkasnya.
Pewarta : Antonius Sepriyono | Liputan SBM