Luas Panen Padi Kalteng di 2022 Capai 108,23 ribu Hektare - Liputan Sbm

Nusantara Baru Indonesia Maju

Nusantara Baru Indonesia Maju

02 March 2023

Luas Panen Padi Kalteng di 2022 Capai 108,23 ribu Hektare



PALANGKA RAYA - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat, luas panen padi pada 2022 mencapai sekitar 108,23 ribu hektare, mengalami penurunan sebanyak 17,64 ribu hektare atau 14,02 persen dibandingkan luas panen padi di 2021 yang sebesar 125,87 ribu hektare.

"Berdasarkan hasil Survei KSA (Kerangka sampel area), realisasi luas panen padi sepanjang Januari hingga Desember 2022 mencapai sekitar 108,23 ribu hektare, atau mengalami penurunan sebesar 17,64 ribu hektare atau 14,02 persen dibandingkan 2021 yang sebesar 125,87 hektare," kata Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro, Kamis (2/3/2023).

Eko menjelaskan, puncak panen padi pada 2022 tersebut berbeda dengan 2021 yaitu terjadi pada bulan September, sedangkan puncak panen tahun 2021 terjadi pada bulan Agustus. 

"Luas panen padi pada September 2022 adalah sebesar 21,32 ribu hektare, sedangkan pada September 2021 luas panen padi mencapai 21,67 ribu hektare," tambahnya.

Sementara itu, sambung Eko, luas panen padi pada Januari 2023 mencapai 590 hektare, dan potensi panen sepanjang Februari hingga April 2023 diperkirakan seluas 39,20 ribu hektare. 

"Dengan demikian, total luas panen padi pada Subround Januari−April 2023 diperkirakan mencapai 39,79 ribu hektare, atau mengalami kenaikan sekitar 8,75 ribu hektare atau 28,17 persen dibandingkan luas panen padi pada Subround Januari−April 2022 yang sebesar 31,04 ribu hektare," tuturnya.

Senada dengan penurunan luas panen padi, produksi padi di Provinsi Kalteng sepanjang Januari hingga Desember 2022 mencapai sekitar 343,92 ribu ton GKG, atau mengalami penurunan sebanyak 37,27 ribu ton GKG atau 9,78 persen dibandingkan 2021 yang sebesar 381,19 ribu ton GKG.

"Produksi padi tertinggi pada 2022 terjadi pada bulan September, yaitu sebesar 66,37 ribu ton GKG sementara produksi terendah terjadi pada bulan Januari, yaitu sekitar 3,74 ribu ton GKG," sebut Eko.

Sambung Eko, jika perkembangan produksi padi selama tahun 2022 dilihat menurut Subround, terjadi penurunan produksi padi pada Subround Januari−April 2022 dan Mei-Agustus 2022, yaitu masing-masing sebesar 18,92 ribu ton GKG atau 15,62 persen dan 47,25 ribu ton GKG atau 29,59 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021. 

"Penurunan produksi padi tersebut disumbang oleh adanya penurunan luas panen pada Subround Januari−April 2022 dan pada Subround Mei-Agustus 2022 yaitu masing-masing sekitar 11,18 ribu hektare atau 26,47 persen dan 16,27 ribu hektare atau 31,30 persen dibandingkan tahun sebelumnya," imbuhnya. (red)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda