Yenihayati: SMA 4 Palangka Raya Ajarkan Pelaporan Berjenjang - Liputan Sbm

Nusantara Baru Indonesia Maju

Nusantara Baru Indonesia Maju

15 March 2023

Yenihayati: SMA 4 Palangka Raya Ajarkan Pelaporan Berjenjang

PALANGKA RAYA - Banyak cara yang bisa dilakukan pihak sekolah agar dapat menanggulangi atau meminimalisir tawuran antar Siswa/I Sekolah, Yenihayati., S.Pd., M.Pd. Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Palangka Raya, mengatakan salah satunya adalah dengan menegakan aturan yang tegas kepada seluruh siswa. 

"Kita mewajibkan siswa untuk mengikuti kegiatan ekskul sesuai dengan minat dan bakatnya minimal dua kegiatan ekskul. Selain itu kita bekerjasama dengan pihak terkait untuk sosialisasi di sekolah kepada seluruh siswa dan narasumbernya bisa dari Polda, Polres, Kejaksaan, dan dari Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta beberapa motivasi kegiatan yang baik untuk siswa/siswi di SMA negeri 4 Palangkaraya,"  ucap Kepala Sekolah SMA Negeri 4 lewat Aplikasi WA kepada Liputan SBM, Senin (13/3/2023).

Lebih lanjut Yeni menjelaskan bahwa di SMA Negeri 4 Palangka Raya sudah mempunyai aturan dan itu tertuang dalam tata tertib dan aturan sekolah. "Biasanya bila ada siswa yang melanggar aturan kita akan melakukan penerapan Disiplin Positif," jelasnya.

Yeni juga mengatakan bahwa SMA Negeri 4 sering melakukan Kolaborasi Belajar Bersama antar sekolah seperti Lomba antar sekolah, Kemah dan banyak lagi kegiatan lain. 

"Siswa di SMA Negeri 4 diajarkan mengikuti prosedur pelaporan secara berjenjang jika menemukan atau menghadapi masalah di sekolah , dapat melaporkan ke wali kelas, guru BP/ BK, orang tua/ wali dan Kepsek , selanjutnya jika TDK  bisa secara internal boleh meneruskan ke pihak berwenang", beber Yeni. 

Sementara itu, permasalahan tawuran pelajar ini juga mendapat perhatian dari anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, saat dihubungi awak media melalui aplikasi whatsapp Dra. Hj. Siti Nafsiah, M.Si. yang merupakan Ketua komisi III DPRD Kalteng mengatakan bahwa selain guru, orang tua pun berperan penting untuk dapat memberikan pemahaman tentang bermedsos sehingga seorang anak dapat mengerti apa yang boleh dan apa yang tidak boleh ditayangkan di media sosial.

"Bijaksana lah menggunakan medsos, bila ada siswa yang merasa terganggu dengan sebuah postingan di media sosial, alangkah baiknya bila hal ini dilaporkan ke orang tua atau guru," ucap Nafsiah.

Nafsiah juga meminta agar setiap orang untuk bisa bijak dalam bermedsos karena itu sangat penting agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat berakibat ke masalah hukum. Selain itu, Nafsiah juga meminta kepada pihak sekolah untuk lebih intensif kembali dalam melakukan pengawasan terhadap peserta didiknya.

"Berikan pemahaman kepada anak-anak kita sejak dini, jika mereka turut serta melakukan tawuran atau pun perkelahian, kerugian apa saja yang akan mereka terima, baik itu sanksi yang diberikan sekolah, ataupun kerugian dari segi materi, bahkan tidak menutup kemungkinan jika mereka akan turut menjadi korban,” tutur srikandi dari Fraksi Golkar Kalteng ini.

“Bukan hanya pihak sekolah, orang tua ataupun keluarga juga harus lebih awas dan pro aktif  dalam memperhatikan anaknya. Jangan sampai nantinya menyesal di kemudian hari akibat dari kelalaian dalam pengawasan,” pungkasnya.

Pewarta : Andy Ariyanto | Liputan SBM 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda