PALANGKA RAYA - Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), melaksanakan pelatihan sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan sekaligus pelatihan pembukaan lahan tanpa membakar.
Acara yang dilaksanakan di Aula Hotel Batu Suli Internasional jalan Raden Saleh Kota Palangka Raya Ini juga memberikan pelatihan bagaimana cara membuat Kompos bagi 80 peserta yang hadir dari seluruh kecamatan dan kelurahan yang berada di Kota Palangka Raya. Selasa (9/5).
Praktek dan cara membuat Kompos dari limbah daun-daunan ini dilakukan oleh Tim manggala Agni Kalimantan Tengah.
•Inilah cara membuat Bokasi Kompos yang dipraktekkan oleh Tim dari Manggala Agni Kalimantan Tengah :
Bahan dan alat untuk membuat bokasi kompos yakni
Bahan sarasah, kapur dolomit, pupuk kandang, biorganis Em4, dedak halus, gula merah. Lalu terpal plastik, alat pencacah, dan ember.
•Cara membuat :
Limbah organik dicacah 1-3 cm lalu campurkan Em4 tambahkan gula merah dan dedak halus lalu tambahkan air dan pupuk kandang dan terakhir proses fermentasi.
Kompos bisa digunakan setelah 25 hari terhitung dari pembuatan awal. Pada hari kelima dilakukan pembalikan atau pencampuran kembali bahan pembuatan kompos.
Hari kesepuluh dilakukan pencampuran kedua
Jeda waktu 10 hari lakukan kembali pencampuran
Setelah semua tahapan proses pembalikan selesai dinginkan dulu (wadah penyimpanan jangan ditutup) setelah dingin bokasi kompos siap digunakan.
Penjelasan dari setiap bahan tersebut adalah
bahan pembuatan kompos adalah bahan organik (merupakan bahan baku berupa daun daunan atau ranting kayu).
Bahan baku yang sudah dipilah dilakukan pencacahan apakah dengan cara manual atau gunakan mesin pencacah.
Efektive mikroorganis (Em4) sebagai stater bakteri bahan pengurai pada kompos.
Gula merah atau dedak halus berfungsi sebagai makanan bagi mikroba pengurai.
Kapur tanah berfungsi sebagai penetral zat asam pada kompos.
Air dan pupuk kandang berfungsi untuk penambahan humus pada kompos.
Semoga cara pembuatan ini bermanfaat bagi masyarakat Kota Palangka Raya.
Pewarta : Andy Ariyanto | Liputan SBM