Palangka Raya - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Sukamara direncanakan menjadi spot Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) yang akan dibuka di Kabupaten Sukamara, dimana Lapas Sukamara akan menjadi Pilot Project untuk program pertanian dan ketahanan pangan di Kalteng, dengan salah satu komoditas utamanya adalah budidaya cabe yang saat ini telah menghasilkan cabe sebanyak 1,6 Ton yang ditanam di lahan seluas 1 hektar.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Sukamara Joko Prayitno, yang diwawancara awak media Liputan SBM seusai kegiatan malam ramah tamah dalam rangka persiapan Rakernis di Rutan Kelas II A mengatakan, rencananya Minggu depan rombongan Provinsi Kalteng dan Kabupaten/ Kota akan melaksanakan kunjungan ke Lapas kelas III Sukamara.
"Kunjungan ini sebagai sarana edukasi dan pembinaan kemandirian warga binaan yang dapat berkreativitas dalam bentuk pembinaan kemandirian dalam budi daya cabe. Kami bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sukamara, yang menjadi salah satu penyuluh bagi kami selama kurang lebih satu tahun ini, dan kami di backup langsung oleh Kementerian Pertanian dan Ketahanan Pangan pusat yang kemarin dihadiri langsung oleh Bapak Wakil Menteri." Jelas Joko, rabu (10/5/2023) malam.
Lebih lanjut, Joko menyampaikan untuk kegiatan program pembinaan kemandirian, Lapas Sukamara di support langsung oleh Kementerian Pertanian, sehingga kami harus tetap konsisten sebagai Lapas dan juga sebagai mitra dari program pembinaan Kementan pusat. Pihaknya juga menyampaikan terima kasihnya atas support dan apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Sukamara yang dengan telah luar biasa membantu dan memfasilitasi kegiatan Lapas.
"Kami telah mendapatkan beberapa kali penghargaan dari pemerintah Kabupaten Sukamara, yang mana lapas menjadi salah satu sarana edukasi baik di tingkat SD, SMP dan SMA dalam pembelajaran budidaya tanaman. Lapas Sukamara sendiri tidak hanya menanam cabe, tetapi menanam jenis tanaman pangan lainnya seperti terong, timun serta melakukan budidaya ikan lele, patin dan nila." Ungkap Joko.
Saat ini, pihak Lapas Sukamara telah diberikan kepercayaan dan tinggal menunggu MOU dengan pihak Pemkab Sukamara untuk pemberian lahan seluas 20 hektar yang akan digarap dan dikelola oleh pihak Lapas dengan warga binaan sebanyak 20 orang yang telah mendekati masa bebas atau asimilasi dan bekerja sama dengan kelompok tani Sukamara. "Tentunya Lapas Sukamara yang menjadi ujung tombak dari kelompok tani masyarakat Sukamara dapat berkerjasama dan berjuang bersama-sama untuk ketahanan pangan di Kabupaten Sukamara. Menjadi keinginan bersama agar Sukamara yang dulunya berkembang sangat lambat, kami ingin meningkatkan Sukamara menjadi kabupaten yang maju dengan infrastruktur yang lebih baik." Pungkas Joko.
Pewarta : Rizaldi