PALANGKA RAYA - Tradisi dan kebiasaan masyarakat dalam membuka lahan dengan cara dibakar atau melakukan pengupasan gambut dan gulma yang kemudian dibakar, sebelum berkebun atau untuk keperluan lainnya, hal ini dilakukan karena dianggap lebih praktis dan murah. Selasa, (9/5/2023).
Akan tetapi mereka tidak mengetahui dengan cara membakar ini dapat membuat kerugian baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain, karena dapat menyebabkan kebakaran dan polusi udara.
Berbagai cara dilakukan pemerintah baik di tingkat Pusat, Provinsi, hingga Kabupaten/Kota, agar masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar salah satunya dengan membuat sampah daun-daunan menjadi kompos.
Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya melaksanakan pelatihan sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan sekaligus pelatihan pembukaan lahan tanpa membakar. Giat acara ini dilaksanakan di Aula Hotel Batu Suli Internasional jalan Raden Saleh Kota Palangka Raya.
Pembukaan lahan tanpa membakar adalah salah satu cara atau metode yang digunakan pemerintah kota Palangka Raya dalam menanggulangi kebakaran lahan. Metode ini adalah menjadikan sampah menjadi kompos.
Narasumber dari tim Manggala Agni Kalimantan Tengah Suharno saat diwawancarai awak media Liputan SBM mengatakan ada solusi dalam mencegah masyarakat membuka lahan tanpa membakar yakni dengan cara membuat kompos dari limbah daun-daunan atau kayu-kayu kering.
"Pembuatan kompos ini adalah cara atau metode membuka lahan dengan cara tidak membakar dan kompos ini bisa dijadikan pupuk," tuturnya.
Pewarta : Andy Ariyanto | Liputan SBM