Plt Kadishut Kalteng Agustan Saining saat menyampaikan laporannya pada kegiatan Rakornis Kehutanan Tahun 2023. |
Kegiatan yang dilaksanakan di Aquarius Boutique Hotel Palangka Raya ini dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng H. Nuryakin, Senin (12/6).
Plt Kadishut Kalteng Agustan Saining dalam laporannya pada kegiatan tersebut mengatakan bahwa tujuan dari dilaksanakannya rakornis tersebut adalah untuk mengkoordinasikan pelaksanaan rencana kerja FOLU Net Sink 2030 dalam program kegiatan pembangunan kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah dan pembahasan rencana kegiatan yang bersumber dari DBH-DR untuk tahun 2024.
"Yang mana sesuai dengan RPJMD Kalteng yakni Kalteng Berkah. Serta terkait dengan mitigasi-mitigasi perubahan iklim, termasuk rehabilitasi lahan dan wilayah DAS," kata Agustan.
Dikatakan Agustan bahwa yang kalah penting adalah bagaimana sinkronisasi antara sektor Kehutanan dan juga ketahanan pangan. Agustan menilai, rakornis kali ini tentunya sangat penting, dalam rangka pembahasan tentang DBH-DR kehutanan di Provinsi Kalteng.
Sekda Kalteng H. Nuryakin. (Ist) |
Sementara itu, Sekda Kalteng H. Nuryakin dalam sambutannya mengatakan rakornis yang dilaksanakan merupakan salah satu media untuk melakukan evaluasi bersama atas hasil pembangunan kehutanan sebelumnya guna membahas kendala dan permasalahan yang dihadapi untuk mendapatkan solusinya menuju pelaksanaan pembangunan kehutanan yang lebih baik lagi.
"Saya memberikan apresiasi kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah beserta jajarannya, dan ucapan terima kasih kepada narasumber dari Kementerian LHK Bapak Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang diharapkan dapat memberikan pembekalan dan spirit kepada para peserta rakornis agar bersungguh-sungguh dan ikhlas dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai abdi negara, serta dapat menjalankan amanat perundang-undangan yang ada," kata Sekda Nuryakin.
Lebih lanjut Sekda menyampaikan, sesuai dengan laporan Kadishut Kalteng rakornis kali ini mengambil tema Optimalisasi Kinerja Pembangunan Kehutanan Daerah Dalam Rangka Implementasi FOLU Net Sink 2030.
"Pemilihan tema ini menurut saya selaras dengan kebijakan pemerintah pusat dan juga kebijakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Pada RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah 2021-2026 telah ditetapkan Visi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran dan H. Edy Pratowo yaitu Kalteng Makin Berkah," sebut Sekda.
Berdasarkan Peraturan Presiden No. 98 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon untuk Pencapaian Target Kontribusi yang ditetapkan secara nasional dan pengendalian emisi gas rumah kaca dalam pembangunan nasional, penurunan emisi didukung oleh pengendalian emisi gas rumah kaca sektor kehutanan untuk menjadi penyimpan/penguatan karbon pada 2030 dengan pendekatan carbon net sink dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya pada tahun 2030.
Terkait dengan hal ini maka terbitlah Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : 168/MENLHK/PKTL/PLA.1/2/2022 tanggal 24 Februari 2022 tentang INDONESIA'S FORESTRY AND OTHER LAND USE Folu NET SINK untuk Pengendalian Perubahan Iklim.
FOLU Net Sink 2030 merupakan suatu kondisi di mana tingkat serapan karbon sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya sudah berimbang atau bahkan lebih tinggi dari tingkat emisi yang dihasilkan sektor tersebut pada tahun 2030.
"Ada 2 hal yang esensial dalam upaya-upaya mengejar Net Sink 2030 dari sektor FOLU, yaitu menjaga hutan yang ada serta menanam lahan kritis. Caranya dapat beragam mulai rehabilitasi, mengembangkan wisata alam, mengkreasi ekonomi masyarakat, juga mengelola hutan kemasyarakatan," ungkapnya.
Sekda Nuryakin juga mengingatkan terkait antisipasi ancaman kebakaran hutan dan lahan di 2023. Berdasarkan prakiraan BMKG tahun 2023 kemarau lebih panjang dan lebih kering daripada tahun-tahun sebelumnya. "Potensi terjadinya karhutla wajib kita waspadai. Pengalaman tahun 2019 menjadi pelajaran kita semua, kebakaran hutan dan lahan telah memberikan dampak serius pada sendi-sendi kehidupan kita, baik kesehatan, lingkungan dan ekonomi secara luas," pungkasnya.
Pewarta : Antonius Sepriyono | Liputan SBM