Foto: Suasana Sosialisasi Self-Reporting Tata Kelola Kelapa Sawit melalui Aplikasi SIPERIBUN. |
Kegiatan yang dilaksanakan di Ballroom Lantai 1 Hotel Luwansa, Palangka Raya ini dibuka secara resmi oleh Sekda Kalteng H. Nuryakin, Kamis (6/7/2023).
Sekda Nuryakin dalam sambutannya pada kegiatan tersebut mengatakan bahwa komoditas kelapa sawit merupakan komoditas unggulan di Provinsi Kalteng.
Menurutnya, peluang dan prospek kelapa sawit ke depan sangat besar dan menjanjikan, dan merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui.
“Namun hendaknya perkebunan kelapa sawit sendiri mempunyai aturan-aturan dan batasan dalam pelaksanaannya di lapangan karena dikhawatirkan jika tidak ada aturan yang jelas dan tegas, perkebunan kelapa sawit ini bisa jadi akan masuk ke Kawasan Lindung dan Cagar Alam yang dapat berdampak negatif baik bagi kelestarian alam dan juga manusia akibat terganggunya ekosistem alam,” kata Sekda.
Sekda menyebut, Pemprov Kalteng telah melakukan berbagai upaya dengan mengeluarkan beberapa aturan terkait perkebunan kelapa sawit tersebut.
“Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah juga mendukung berbagai upaya khususnya upaya Pemerintah Pusat untuk memperbaiki tata kelola industri kelapa sawit di Kalimantan Tengah, salah satunya melalui mekanisme pelaporan mandiri (self-reporting) pelaku usaha perkebunan kelapa sawit secara online melalui aplikasi SIPERIBUN,” jelasnya.
Melalui kegiatan sosialisasi tersebut, Sekda berharap nantinya tata kelola perizinan usaha perkebunan kelapa sawit yang berbasis data dapat valid dan akurat, kemudian adanya penguatan pembinaan dan pengawasan terhadap izin usaha perkebunan, serta adanya penguatan koordinasi antar Kementerian/Lembaga Nasional (K/L) dan Pemerintah Daerah.
“Dengan begitu, dapat meningkatkan kemudahan berusaha di bidang perkebunan dan mengoptimalkan usaha perkebunan kelapa sawit sebagai salah satu sektor utama perekonomian nasional, khususnya Provinsi Kalimantan Tengah,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Andi Nur Alam Syah dalam arahannya menyampaikan bahwa sektor pertanian saat ini masih menjadi andalan perekonomian nasional.
“Perekonomian nasional secara umum masih menunjukkan ketahanan dengan ditopang peningkatan permintaan domestik investasi yang terjaga, inflasi yang terus terjaga, serta berlanjutnya kinerja positif ekspor kita,” katanya.
Lebih lanjut Andi menjelaskan, kontribusi kelapa sawit terus ditopang dari luas areal tutupan kepala sawit nasional yang telah mencapai 16,83 juta hektar, dimana sekitar 58 persen atau 8,9 juta hektar merupakan milik Perkebunan Besar Swasta (PBS) dan negara, dan 42 persen atau 6,9 juta hektar merupakan perkebunan sawit rakyat.
“Indonesia merupakan produsen minyak kepala sawit terbesar di dunia pada Desember 2022, dengan menyumbang 59 persen atau 45,5 juta ton dari 77,2 ton total produksi minyak sawit dunia. Namun tata kelola industri kelapa sawit yang masih perlu diperbaiki. Pemerintah berkomitmen penuh untuk memperbaiki tata kelola industri kelapa sawit Indonesia, salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah adalah melalui mekanisme pelaporan mandiri pelaku usaha perkebunan sawit secara online melalui aplikasi SIPERIBUN,” ungkapnya.
Dikatakan Andi bahwa, tujuan dari sosialisasi tersebut adalah untuk membangun database perkebunan kelapa sawit dengan melakukan pendataan hingga pemetaan sawit rakyat, penataan perizinan perkebunan kelapa sawit, dan optimalisasi penerimaan negara dari sektor perkebunan kelapa sawit.
Pewarta : Antonius Sepriyono | Liputan SBM