Inflasi 0,09 Persen Terjadi di Provinsi Kalimantan Tengah pada Juli 2023 - Liputan Sbm

Nusantara Baru Indonesia Maju

Nusantara Baru Indonesia Maju

01 August 2023

Inflasi 0,09 Persen Terjadi di Provinsi Kalimantan Tengah pada Juli 2023

Foto: Suasana siaran resmi statistik yang dilaksanakan di ruang pertemuan BPS Kalteng.
PALANGKA RAYA - Pada Bulan Juli 2023 yang lalu Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengalami inflasi sebesar 0,09 Persen. Inflasi terjadi merupakan inflasi gabungan yang terjadi di Kota Palangka Raya dan Kota Sampit, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,52.

"Dari 90 kota IHK, 77 kota mengalami inflasi, sedangkan 13 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 1,43 persen dengan IHK sebesar 121,37 dan deflasi terdalam terjadi di Tual sebesar 0,50 persen dengan IHK sebesar 118,69," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, Eko Marsoro dalam siaran resmi statistik yang dilaksanakan di ruang pertemuan BPS Kalteng, Jalan Kapten Piere Tandean, Palangka Raya, Selasa (1/8/2023).

Lanjutnya, inflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit pada Juli 2023 terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada kelompok pendidikan (0,87 persen), kelompok rekreasi, olahraga dan budaya (0,25 persen), kelompok kesehatan (0,16 persen), kelompok makanan, minuman, dan tembakau (0,14 persen), kelompok transportasi (0,09 persen), kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,08 persen), kelompok pakaian dan alas kaki (0,05 persen).

Kemudian untuk inflasi tahun kalender (Juli 2023 terhadap Desember 2022) untuk gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit tercatat sebesar 1,63 persen dan inflasi tahun ke tahun (Juli 2023 terhadap Juli 2022) sebesar 3,19 persen.

Sementara komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada Juli 2023 antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, udang basah, sekolah menengah atas, rokok kretek filter, sewa rumah, bawang putih, ikan lele, taman kanak-kanak, dan minyak goreng. 

Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi pada Juli 2023 antara lain tomat, kacang panjang, ketimun, sawi hijau, ikan nila, beras, bawang merah, semen, buncis, dan kangkung.

"Inflasi pada Juli 2023, juga dipengaruhi oleh sejumlah peristiwa mulai dari Tahun Ajaran Baru, Curah Hujan, Angkutan Laut, penyesuaian harga BBM dan Suku Bunga," sebut Eko.

Adapun Tahun Ajaran Baru pada Bulan Juli bertepatan dengan hari pertama masuk sekolah atau tahun ajaran baru setelah periode liburan sekolah berakhir. Sedangkan curah hujan Masih didominasi oleh curah hujan kategori rendah, meskipun diwarnai dengan beberapa kejadian curah hujan tinggi harian (Sumber: BMKG)

Lalu angkutan Laut Penyesuaian tarif tiket angkutan laut dari dan ke Pelabuhan Sampit per 1 Juli 2023 oleh PT. PELNI berdasarkan Permenhub Nomor 7 dan Nomor 8 tahun 2023. Lalu ada penyesuaian harga BBM Pemerintah menaikkan harga BBM Nonsubsidi jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex per 1 Juli 2023

Serta suku bunga Bank Indonesia yang mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75% sejak 19 Januari 2023 (Sumber Bank Indonesia).

Pewarta : Antonius Sepriyono | Liputan SBM 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda