Pemkot Palangka Raya Menaikan Status Menjadi Siaga, Sektor Pendidikan Kembali Menjadi Perhatian - Liputan Sbm

Nusantara Baru Indonesia Maju

Nusantara Baru Indonesia Maju

14 October 2023

Pemkot Palangka Raya Menaikan Status Menjadi Siaga, Sektor Pendidikan Kembali Menjadi Perhatian



Palangka Raya - Pemerintah kota Palangka Raya telah menetapkan Kota Palangka Raya status Siaga tanggap darurat tahap kedua pada tanggal 13 sampai dengan 19 Oktober 2023 nanti, untuk itu masyarakat Kota Palangka Raya harus semakin menjaga kesehatannya dan mengurangi aktivitas berlebih diluar ruangan / rumah.

Status ini tentunya juga mengancam sektor dunia pendidikan. Setelah sempat diliburkan beberapa hari yang lalu, seluruh sekolah di kota Palangka Raya kini terancam diliburkan kembali. Akibat kabut asap yang menyelimuti kota Palangka raya yang terlihat semakin pekat.

Sahdin Hasan Plh. Sekda Kota Palangka Raya dihadapan awak media mengatakan sejak kemarin dan hingga saat ini pemkot mencoba untuk serius menangani penanganan karhutla dengan adanya tanggap darurat ini, pemkot bersama seluruh pihak terkait semakin bekerja keras untuk mengatasi percepatan penanganan Karhutla.

“ Saat ini kami masih melakukan koordinasi bersama seluruh pihak. Terkait dengan sektor pendidikan, kalau nantinya kondisi asap amat sangat membahayakan, kami akan mengevaluasi terkait dengan situasi dan kondisi asap sekarang dan akan segera mengambil keputusan. Keinginan kami, agar anak didik tidak diliburkan dan tidak ingin anak didik banyak meninggalkan kegiatan belajarnya, tapi kita lihat kedepannya lagi bagaimana dengan kondisi tanggap darurat ini," ucap Sahdin, di sela-sela kegiatan pembukaan Pasar Penyeimbang di Pasar Datah Manuah jalan Yos Sudarso Kota Palangka Raya. Sabtu (14/10/2023).

Sahdin juga menyampaikan untuk mengantisipasi hal tersebut mungkin pemkot dan seluruh pihak terkait akan mencari solusi terbaik, salah satunya adalah dengan mengaktifkan kembali sistem pembelajaran Daring yang telah dilakukan sebelumnya pada saat Covid yang lalu, walaupun sistem tersebut dirasakan tidak optimal, tetapi paling tidak anak didik tidak akan banyak tertinggal pelajaran.

"Kami berharap adanya peran orang tua dalam hal ini, karena bagaimanapun kuncinya ada di Orang tua. Kami berharap agar orang tua dan anak anak dapat bekerja sama dengan baik di saat kondisi kota Palangka Raya berada di kondisi sedang tidak baik dan tidak sehat, untuk mendukung pemerintah dan pendidikan anaknya agar menghasilkan generasi anak bangsa yang luar biasa,” harap Sahdin.

Sementara itu Kepala Sekolah SMPN 2 Palangka Raya Muhammad Ahmadi, S.Pd , yang dihubungi oleh awak media melalui pesan Whatsapp menyampaikan rasa sedih dan prihatinnya atas kondisi kabut asap yang melanda kota Palangka Raya akhir akhir ini. 

“ Saya merasa sedih dan prihatin dengan kondisi udara saat ini khususnya kota Palangka Raya, Karena siswa di sekolah proses belajar mengajarnya terganggu. Belajar memang penting tapi kesehatan dan nyawa saya rasa itu lebih penting. Saya berharap semoga segera turun hujan, dan saya juga menghimbau kepada orang tua agar lebih memperhatikan anaknya supaya seusai jam belajar mengajar agar bisa berdiam diri di rumah, tidak perlu keluar rumah bila tidak ada keperluan yang mendesak,”pungkasnya.

Mengutip dari ispu.menlhk.go.id, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kota Palangka Raya berada di peringkat kedua dengan kondisi tidak sehat (warna merah) sengan angka 295.



Pewarta : Andy Ariyanto

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda