Kapuas - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalteng akibat dari musim kemarau dan El Nino serta disebabkan oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab, mengakibatkan kabut asap pekat menyelimuti beberapa Kabupaten dan Kota di Kalteng sehingga membuat kerugian yang tidak sedikit bagi masyarakat. Senin, 09/10/2023.
Struktur tanah di Kalimantan Tengah yang bergambut membuat api sangat sulit dipadamkan. Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan juga Kota Palangka Raya telah berupaya dalam memadamkan dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Tim-tim pemadam kebakaran dari berbagai pihak seperti Manggala Agni, tim Damkar Dishut Provinsi Kalteng, BPBD, Unsur TNI/Polri dan para relawan saling bahu membahu untuk dapat memadamkan karhutla.
Salah satu tokoh Pemuda dan juga sekaligus Ketua KADIN Kabupaten Kapuas Supenpri S.Sos mengatakan, bahwa kabut asap ini adalah sebuah musibah bagi masyarakat, dan dampak dari kabut asap itu membuat banyak masyarakat mengalami penyakit saluran pernapasan.
“ Untuk wilayah Kapuas sendiri, bila kita melihat dari atas jembatan Kapuas banyak sekali lahan masyarakat yang terbakar,hal itu terlihat dari adanya kepulan asap di udara akibat hutan atau lahan yang terbakar," ucapnya pada Minggu, (08/10).
Supenpri juga mengatakan bahwa sudah banyak tim pemadam api yang diturunkan pemerintah untuk memadamkan spot atau titik-titik sumber api.
“Bisa kita lihat tim pemadam api dari BPBD, tim dari Manggala Agni dan para relawan yang dengan sigap dan tidak mengenal lelah berusaha untuk memadamkan setiap kebakaran yang terjadi di lahan atau hutan yang terbakar, pekerjaan ini tentunya sangat menguras energi,” lanjutnya.
Kita tidak pernah tahu kendala apa saja yang mereka hadapi saat mereka berjibaku dengan kobaran api dan asapnya. Tidak sedikit pula masyarakat yang menganggap menjadi seorang relawan tim pemadam api itu adalah pekerjaan yang remeh dan tidak menghasilkan apa-apa. Supenpri sebagai seorang tokoh pemuda di kabupaten Kapuas mengapresiasi usaha, tugas, kinerja, serta perjuangan para relawan pemadam Karhutla tersebut.
“ Untuk para relawan dimanapun berada, yang mana saat ini mereka adalah ujung tombak dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat di tengah kondisi alam kita yang tidak bersahabat, saya berharap para relawan tetap terus bersemangat dan teruslah bergerak di bidang kemanusiaan, Ini pekerjaan yang sangat mulia, semoga mereka selalu diberi kesehatan dan dilindungi Tuhan dalam menjalankan tugas sebagai relawan," serunya.
"Saya yakin di hati kecil pimpinan baik di tingkat Nasional, pemerintah provinsi, dan Pemkab Kapuas yaitu Bupati pada khususnya pastinya prihatin melihat perjuangan para relawan. Mudah mudahan bencana Karhutla ini segera berakhir dan ada perhatian dan jalan keluar yang bisa memberikan angin sejuk bagi para relawan sehingga kesejahteraan para relawan dapat meningkat,” pungkas Owner Hotel Permata Inn ini.
Untuk diketahui Saat ini hujan mulai turun di beberapa kabupaten dan juga kota di Kalimantan Tengah hal ini membuat asap yang kemarin menebal sedikit demi sedikit mulai menghilang.
Pewarta : Andy Ariyanto