Foto: Pembukaan seminar ketahanan pangan di M. Bahalap Hotel. |
Kepala Bappeda Litbang Kalteng, Leonard S. Ampung, mengatakan bahwa kegiatan tersebut sebagai langkah antisipasi terhadap krisis pangan di masa depan.
“Selain itu, seminar ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan dan mencari solusi untuk mengatasi ketergantungan impor pangan, dengan harapan dapat meningkatkan kemandirian pangan di Provinsi Kalteng dan menjadi solusi untuk menahan inflasi,” katanya.
Sementara itu, dalam sambutannya sekaligus membuka acara Sekda Provinsi Kalteng melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Provinsi Kalteng, Sri Widanarni menyampaikan bahwa krisis pangan adalah ancaman nyata.
“Organisasi pangan dunia FAO memprediksi potensi bencana kelaparan pada tahun 2050, sebagai dampak perubahan iklim dan pertumbuhan penduduk,” ungkapnya.
Ia juga menyebut faktor-faktor seperti iklim, perdagangan, konflik, dan persediaan pangan mempengaruhi krisis pangan.
Sebagai informasi, Pemerintah Indonesia telah meluncurkan program food estate di beberapa wilayah, termasuk tiga daerah di Provinsi Kalteng: Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Kapuas, dan Kabupaten Gunung Mas.
“Harapannya, kegiatan ini dapat merumuskan poin-poin penting untuk peningkatan dan pengembangan food estate,” jelasnya.
Pewarta : Antonius Sepriyono