BNN Kalteng Rilis Capaian Kinerja Tahun 2023 - Liputan Sbm

Nusantara Baru Indonesia Maju

Nusantara Baru Indonesia Maju

27 December 2023

BNN Kalteng Rilis Capaian Kinerja Tahun 2023

Kepala BNN Kalteng, Joko Setiono (tengah) saat menyampaikan paparan pada kegiatan press release Pencapaian Kinerja Tahun 2023.
LIPUTANSBM.COM, Palangka Raya - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengadakan press release untuk memaparkan pencapaian kinerja tahun 2023 dalam menghadapi permasalahan narkotika, Rabu (27/12/2023).

Dalam kegiatan tersebut, Kepala BNN Kalteng, Joko Setiono, menekankan bahwa kejahatan narkotika menjadi sorotan global, dengan United Nations Office On Drugs And Crime (UNODC) mencatat bahwa sekitar 284 juta jiwa dari populasi dunia usia 15-64 tahun telah mengkonsumsi narkoba.

Data survei yang dilakukan oleh BNN bersama BRIN dan BPS pada tahun 2023 menunjukkan adanya penurunan angka prevalensi narkoba di Indonesia, dari 1,95% pada tahun 2021 menjadi 1,73% pada tahun 2023. Prevalensi 1,73% ini mengindikasikan bahwa dari 10.000 orang penduduk Indonesia usia 15-64 tahun, terdapat 173 orang yang terpapar narkoba dalam kurun 12 bulan terakhir, setara dengan 3,33 juta jiwa. Jenis narkoba yang paling banyak digunakan adalah ganja dan shabu.

Upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan serta peredaran gelap narkoba di Indonesia tercermin melalui implementasi Inpres Nomor 2 Tahun 2020.

"Salah satu langkah yang dilakukan adalah melibatkan seluruh kementerian/lembaga serta pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota dalam melaksanakan dan melaporkan Rencana Aksi Nasional (RAN) P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) Tahun 2020-2024," katanya.

Joko Setiono juga menyoroti upaya BNN Provinsi Kalimantan Tengah dalam percepatan pelaksanaan dan pelaporan Inpres Nomor 2 Tahun 2020. Mereka melakukan sosialisasi, asistensi, dan audiensi kepada 14 pemerintah kabupaten/kota di wilayah Kalimantan Tengah. Sebanyak 12 pemerintah kabupaten/kota telah melaksanakan dan melaporkan 52 pelaksanaan RAN P4GN.

Dalam menghadapi keterbatasan, BNN Provinsi Kalimantan Tengah berusaha semaksimal mungkin menjangkau seluruh Kabupaten/Kota di wilayahnya.

"Kolaborasi dengan pemerintah daerah, Polda, Korem, Kejaksaan, Kemenkumham, Pengadilan, Binda, dan unsur terkait lainnya, serta dukungan masyarakat, menjadi kunci dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BNN," ungkapnya.

Joko menyebut, sinergi antara BNN Provinsi Kalimantan Tengah dan para stakeholders tercermin melalui penandatanganan 175 MoU/PKS sejak tahun 2020. Hingga tahun 2023, BNN Provinsi Kalteng dan jajaran telah melakukan penandatanganan 46 MoU/PKS P4GN.

Dalam konteks "DARURAT NARKOBA" yang dinyatakan oleh Presiden Republik Indonesia, BNN Provinsi Kalimantan Tengah terus menerapkan pendekatan "WAR ON DRUGS" dengan mengusung empat strategi, yaitu: Soft Power Approach (pencegahan, pemberdayaan masyarakat, dan rehabilitasi), Hard Power Approach (pemberantasan), Smart Power Approach (pemanfaatan IT), dan co-operation (sinergi) secara komprehensif dan berkesinambungan.

Menurutnya, strategi ini seimbang antara Demand Reduction (pengurangan permintaan) melalui upaya pencegahan, pemberdayaan masyarakat, dan rehabilitasi, dengan Supply Reduction (pengurangan pasokan) melalui upaya pemberantasan.

Pentingnya perang terhadap narkoba dalam konteks nasional dan global menjadi fokus utama BNN Provinsi Kalimantan Tengah, yang terus berupaya menjaga keberlanjutan dan keberhasilan implementasi strategi tersebut.

Pewarta :  Antonius Sepriyono

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda