Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro saat menyampaikan paparan pada kegiatan press release terkait Hasil Pencacahan Lengkap ST2023 Tahap I yang dilaksanakan di Ballroom Luwansa Hotel, Palangka Raya. |
Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro, dalam paparannya menekankan pentingnya pembaruan data untuk mendukung kebutuhan informasi, baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional sesuai arahan Food and Agriculture Organization (FAO) atau Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia.
"Setiap negara diminta oleh FAO atau Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia untuk berpartisipasi dalam pendataan, hal ini tentunya penting dalam rangka untuk untuk mendukung kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani," kata Eko.
Eko menjelaskan bahwa data sensus pertanian menjadi kerangka sampling vital untuk informasi pertanian berkelanjutan, mengingat sektor ini terus berkembang. Selain itu, melalui Sensus Pertanian 2023, rekonsiliasi dilakukan untuk mendukung tercapainya program satu data Indonesia.
Sensus pertanian kali ini, yang merupakan sensus ke-7 setelah tahun 2013, mencatat pertumbuhan signifikan.
"Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) di Provinsi Kalteng meningkat 10,37%, mencapai 299.008 rumah tangga, jika dibandingkan dengan data sensus pertanian tahun 2013," ungkapnya.
Namun, perlu dicatat bahwa ada dinamika penurunan pada Jumlah Usaha Pertanian Perorangan (UTP) sebesar 16,15%, dengan total 310.633 unit. Sementara itu, perusahaan pertanian berbadan hukum (UPB) menunjukkan peningkatan 23,53% dengan 273 unit, dan Usaha Pertanian Lainnya (UTL) tumbuh sebesar 28,67% dengan 193 unit.
Pentingnya urban farming juga tergambar dengan partisipasi 140 rumah tangga dan 141 usaha pertanian perorangan. Sementara itu, populasi petani milenial di Kalteng mencapai 82.649 orang (28,71%), menunjukkan keterlibatan generasi muda dalam sektor pertanian.
Dalam konteks pertanian kecil, petani Gurem (mempunyai lahan kurang dari 1 hektar) mencapai 72.020 orang, mencerminkan keberagaman skala usaha. Adapun populasi ternak mencakup 34.121 sapi dan 3.365 kerbau.
Secara geografis, Unit Usaha Pertanian Perorangan terbesar terletak di Kabupaten Kapuas, menyumbang 17,30% dari total 53.757 unit. Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Katingan juga berkontribusi signifikan dengan masing-masing 12,17% dan 8,79%, sementara Kota Palangka Raya memiliki 7.099 unit (2,28%) sebagai yang terkecil.
Data ini memberikan gambaran menyeluruh tentang dinamika pertanian di Kalimantan Tengah, yang dapat menjadi dasar kebijakan untuk mendukung kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.
Pewarta : Antonius Sepriyono