Festival Tandak Intan Kaharingan Ke-XI, Merayakan Kebudayaan dan Spiritualitas di Kalteng - Liputan Sbm

Nusantara Baru Indonesia Maju

Nusantara Baru Indonesia Maju

19 December 2023

Festival Tandak Intan Kaharingan Ke-XI, Merayakan Kebudayaan dan Spiritualitas di Kalteng

Sekda Kalteng H. Nuryakin didampingi Bupati Kotim H. Halikinnor saat membuka Festival Tandak Intan Kaharingan Tingkat Pusat Ke-XI. (Foto: MMC Kalteng)
LIPUTANSBM.COM, Sampit - Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng H. Nuryakin, mewakili Gubernur membuka Festival Tandak Intan Kaharingan Tingkat Pusat Ke-XI, sebuah acara megah yang diselenggarakan di GOR Volly Indoor, Sampit, Kotawaringin Timur, pada Selasa (19/12/2023).

Dalam sambutannya, Sekda menggambarkan kegiatan ini sebagai suatu upaya mendalam untuk memahami ajaran-ajaran suci umat Hindu Kaharingan melalui berbagai perlombaan dan kegiatan lainnya.

"Sesuai dengan tujuan yang kita harapkan dalam kegiatan ini antara lain, meningkatkan iman dan taqwa sebagai landasan terbentuknya sikap moral dan akhlak mulia meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan sebagai wujud pemahaman ajaran Penyang Hinje Simpei Panturung Humba Tamburak, mempersatukan dan menyamakan persepsi tentang seni membaca kitab suci panaturan, melantunkan lagu kandayu, dan tandak, memantapkan kerukunan hidup intern dan ekstern umat beragama yang serasi, seimbang, dan harmonis, meningkatkan pemahaman dan penghayatan terhadap kitab suci panaturan dan pelaksanaan upacara keagamaan lainnya," kata Nuryakin.

Dengan keyakinan kuat, Sekda menyampaikan optimisme bahwa melalui kegiatan ini, umat Hindu Kaharingan akan mampu meningkatkan rasa keimanannya, serta Penyang Hinje Simpei Panturung Humba Tamburak, sehingga dapat lebih aktif berpartisipasi dalam pembangunan Provinsi Kalteng.

Dia juga mengajak seluruh Umat Hindu Kaharingan se-Kalimantan Tengah untuk bersama-sama turut serta menyukseskan pesta demokrasi pada tahun 2024, termasuk Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden, dan Pemilu Kepala Daerah, sesuai dengan hati nurani masing-masing.

Sementara itu, Bupati Kotim H. Halikinnor turut menyampaikan pandangannya, ia menyebutkan bahwa festival ini tidak hanya sekadar ajang perlombaan, melainkan juga sebagai bentuk apresiasi terhadap kebudayaan dan budaya daerah di Indonesia.

Dengan tegas, ia menegaskan bahwa festival ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi sebuah wadah untuk memupuk persatuan dan kesatuan, menghargai keragaman budaya, serta mendorong pertumbuhan kreativitas anak bangsa.

"Festival ini bukan juga sebagai ajang kompetisi, tetapi membentuk budaya untuk memupuk persatuan dan kesatuan, menghargai keragaman budaya, serta mendorong pertumbuhan kreativitas anak bangsa," ungkapnya.

Selanjutnya, Sekda Kabupaten Kotim, yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia, Fajrur Rahman, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak dapat dipisahkan dari agenda pembangunan Pemerintah.

Ia berharap festival ini dapat mempererat rasa kebersamaan dan persaudaraan, baik di antara umat beragama, intern umat beragama, maupun antara umat beragama dan Pemerintah.

"Mari kita budayakan anak-anak kita sendiri dengan melakukan pembinaan dan mendukung mereka yang dianggap memiliki potensi untuk dibina secara terus menerus," tandasnya.

Ia juga menekankan pentingnya mendukung generasi muda yang memiliki bakat dan potensi untuk terus berkembang. Dengan demikian, festival ini tidak hanya menjadi perayaan keagamaan, tetapi juga simbol dari kekayaan budaya dan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat di daerah tersebut.

Pewarta : Antonius Sepriyono

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda