Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi. |
LIPUTANSBM.COM, Palangka Raya - Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, memimpin gerakan tanam padi di Food Estate, Desa Pantik, Kalimantan Tengah, mewakili Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
"Inisiatif ini merupakan kelanjutan dari Program SERASI (Selamat Rawa Sejahterakan Petani) 9.000 hektar yang dimulai pada tahun 2018 di Pulang Pisau. Saat ini, fokusnya adalah memperluas Food Estate tersebut dengan menambah luas baku sawah melalui ekstensifikasi dan intensifikasi," kata Suwandi pada Senin (11/12/2023).
Lahan sawah seluas 62 hektar telah ditambahkan, dengan indeks penanaman meningkat dari 100 menjadi 200, memungkinkan tanam panen dua kali setahun dengan produktivitas mencapai 2 ton per hektar.
Suwandi menegaskan bahwa potensi lahan di Kabupaten Pulang Pisau sangat besar, dan penambahan lahan tidak hanya melalui ekstensifikasi tetapi juga intensifikasi dengan meningkatkan indeks pertanaman.
Food Estate bukan hanya mengatasi aspek onfarm, tetapi juga memperhatikan sisi hilir dan pasarnya. Kementerian Pertanian telah bekerja sama dengan penggilingan padi untuk meningkatkan nilai tambah dan kualitas beras petani. Selain itu, diperlukan investasi dalam alat mesin pertanian, saluran irigasi, combine harvester, dan penggilingan padi untuk mendukung program ini.
"Makanya perlu ditambah alat mesin pertanian, saluran irigasi dan aspek hilirnya perlu penambahan combine harvester dan penggilingan padi," pinta Suwandi.
Suwandi menjelaskan bahwa Food Estate adalah program strategis nasional yang dikerjakan secara bertahap dan berkelanjutan oleh beberapa Kementerian dan Lembaga untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Hingga saat ini, Food Estate telah dikembangkan di beberapa wilayah seperti Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Jawa Tengah, NTT, dan Papua dengan total luas lahan mencapai 55.252 hektar.
Di Kalimantan Tengah, khususnya di Kabupaten Pulang Pisau, Kapuas, dan Gunung Mas, terdapat total lahan Food Estate mencapai 44.135 hektar. Sebagian besar lahan tersebut sudah tertanam dan panen, sedangkan beberapa lokasi lainnya masih dalam proses demplot untuk mencari kesesuaian teknologi dan budidaya yang tepat.
Suwandi menggarisbawahi bahwa Food Estate di Pulang Pisau dan Kapuas telah memberikan keuntungan ekonomi kepada petani, mencakup budidaya tanaman padi, jagung, peternakan, dan perikanan.
Hal ini diharapkan dapat diduplikasi di Food Estate di daerah lainnya. Produktivitas padi di Food Estate Pulang Pisau mengalami peningkatan, dari awalnya 3,18 hingga 3,78 ton per hektar menjadi 3,75 hingga 4,22 ton per hektar.
Pemerintah berkomitmen untuk terus memaksimalkan lahan Food Estate yang ada untuk menjadikannya sebagai lumbung pangan nasional dengan menerapkan inovasi dan teknologi pertanian yang sesuai.
Dengan adanya Food Estate, diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional dan berkontribusi dalam menekan inflasi.
Sementara itu, Pj Bupati Pulpis, Nunu Andriani, mengapresiasi program Food Estate sebagai upaya pemerintah pusat dalam meningkatkan luas lahan pertanian dan produksi padi di Kabupaten Pulang Pisau.
"Oleh karena itu, kami bersama petani siap berkomitmen meningkatkan potensi lahan. Kami mengucapkan terima kasih atas respon yang baik dari Menteri Pertanian Amran Sulaiman untuk mengembangkan Food Estate di Kabupaten Pulang Pisau sebagai lumbung pangan nasional, khususnya berkontribusi menekan inflasi," kata Nunu. (Red)