|
Marselius Pradana Maestro Borneo Putra |
LIPUTANSBM.COM, Palangka Raya - Marselius Pradana Maestro Borneo Putra, yang memiliki latar belakang pendidikan S1 Jurusan Pertambangan, memilih jalur yang berbeda dengan beralih ke dunia pertanian hidroponik di Palangka Raya sejak awal tahun 2018.
Keputusannya ini dipengaruhi oleh kendala waktu di tambang dan keinginannya untuk menikah. Meski tidak memiliki latar belakang pertanian, Marsel memulai perjalanan baru ini dengan tekad dan semangat.
"Karena berhubung di tambang terkendala dengan waktu dan juga sudah mau menikah waktu itu akhirnya memilih lah satu segmen tentang apa yang bisa dikerjakan di Palangka Raya. Setelah melakukan beberapa pertimbangan, kemudian jatuhlah pertimbangan itu ke bidang hidroponik," kata Marsel saat dibincangi oleh wartawan pada Rabu (6/12/2023).
Marsel menceritakan bahwa awalnya banyak kendala karena ia harus memahami aspek-aspek teknis pertanian, namun seiring waktu dan dedikasinya, ia berhasil membangun keberhasilan dalam bisnis hidroponiknya.
Sejauh ini, Marsel telah menggeluti bidang ini selama kurang lebih empat tahun, dan meskipun ia mengakui bahwa pada awalnya banyak hambatan, produksinya kini sudah mulai lancar.
Kini, Marsel tidak bekerja sendirian. Dengan keberhasilannya, ia telah membentuk tim yang membantunya dalam mengelola kebun hidroponiknya.
Meskipun produksinya belum mencapai skala besar, timnya telah berkomitmen untuk panen setiap hari. Marsel menjelaskan bahwa target pasar utamanya adalah daerah sekitar, dengan radius penjualan mencapai sekitar 5 km dari kebunnya yang berlokasi di Jalan Piranha.
"Kami itu berkomitmen setiap harinya harus panen dan gak bisa putus, karena market kami sendiri lebih ke daerah sekitar. Kebunnya itu ada di Jalan Piranha," ungkapnya.
Menariknya, Marsel memberikan informasi tentang luas lahan yang dimilikinya, yakni sekitar 20×40 meter dengan 4000 sampai 5000 lubang tanam.
Meskipun luasnya mungkin tergolong sedang, namun dedikasi dan komitmen harian dalam menyemaikan dan panen setiap hari membuat produksinya tetap berjalan dengan baik.
Dalam aspek finansial, Marsel mengungkapkan bahwa hasil panennya rata-rata mencapai
400-500 ribu per hari. Angka ini mencerminkan potensi bisnis yang menjanjikan di bidang hidroponik, terutama dengan sasaran pasar yang fokus pada warung sayur dan warung makan di sekitar Jalan Rajawali hingga Jalan Lele.
Melihat kesuksesannya, Marsel berbagi pemikirannya tentang prospek hidroponik di Palangka Raya. Ia meyakini bahwa kunci utama keberhasilan dalam bertani dengan cara hidroponik adalah ketelatenan.
Dengan penuh semangat, Marsel menegaskan bahwa di Palangka Raya sudah banyak orang yang terjun ke bisnis hidroponik, dan melalui komitmen dan ketelatenan, kesuksesan dapat diraih.
Bagi mereka yang baru memasuki dunia pertanian hidroponik, Marsel memberikan saran untuk memulai dengan modal awal sekitar 2-4 juta, tergantung pada jumlah lubang tanam yang dibutuhkan.
Ia menyarankan agar pemula tidak terlalu banyak mengambil risiko, mencoba dengan jumlah lubang tanam yang lebih kecil seperti 100-200 di awal.
Marsel menegaskan bahwa modal awal juga tergantung pada alat dan bahan yang dibutuhkan, dan ia sendiri belajar banyak tentang budidaya hidroponik melalui referensi di internet dan YouTube.
Dengan cerita perjalanan Marselius Pradana Maestro Borneo Putra, kita dapat melihat bahwa kesuksesan dalam pertanian hidroponik bukan hanya tentang latar belakang pendidikan atau pengalaman sebelumnya, tetapi juga tentang dedikasi, komitmen, dan ketelatenan dalam menjalankan usaha pertanian modern ini.
Pewarta : Antonius Sepriyono