 |
| Ketua DPD Partai Golkar Palangka Raya, Fairid Naparin. (Ist) |
Ketua DPD Partai Golkar Palangka Raya, Fairid Naparin menjelaskan bahwa keputusan untuk menggelar kampanye di dapil 3 setelah sebelumnya di dapil 2 didasarkan pada kesepakatan para calon legislatif (caleg).
"Kemarin kan kita kampanye di dapil 2, nah sekarang di dapil 3. Ini juga berdasarkan kesepakatan para caleg," kata Fairid.
Fairid menyampaikan bahwa kampanye tersebut tidak hanya bertujuan untuk mempromosikan partai berlambang pohon beringin itu, melainkan juga untuk mensosialisasikan tata cara memilih dalam pemilu mendatang. Penjelasan tentang kotak suara dan pengenalan caleg menjadi fokus dalam kegiatan tersebut.
"Tadi kami mensosialisasikan tata cara memilih, kemudian memberitahukan kotak suara itu seperti apa. Kemudian tadi juga kami memperkenalkan caleg," ungkapnya.
Menariknya, kegiatan kampanye tidak hanya berfokus pada aspek politik semata.
Fairid mengungkapkan bahwa selama kampanye, pihaknya juga menyelenggarakan pengobatan gratis sebagai bentuk kegiatan sosial.
"Sembari melaksanakan kegiatan sosial pengobatan gratis. Kita meramaikan saja karena ini musim kampanye," jelasnya.
Upaya ini diharapkan dapat meramaikan suasana kampanye dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
Fairid menambahkan bahwa di samping aspek kampanye, mereka berharap untuk menciptakan kesadaran akan pentingnya pemilu yang baik dan berkualitas.
Dalam konteks ini, Fairid menyatakan bahwa perbedaan pilihan politik adalah hal yang wajar, tetapi menekankan perlunya menambah dimensi kualitas dalam proses pemilihan umum.
Pria yang juga memiliki hobi balap motor ini berbicara tentang pentingnya meningkatkan kualitas pemilu, memastikan bahwa setiap pemilih dapat berpartisipasi dengan pengetahuan yang memadai.
Upaya tersebut diarahkan untuk menciptakan pemilu yang tidak hanya demokratis tetapi juga efektif dan berdampak positif bagi masyarakat.
Dengan demikian, kampanye ini tidak hanya menjadi forum untuk memperkenalkan partai dan caleg, tetapi juga sebagai kesempatan untuk memberikan pemahaman lebih dalam tentang proses pemilu dan kontribusi partisipatif dalam membangun sistem politik yang lebih baik.
"Kita mencoba melaksanakan pemilu yang baik, berkualitas. Kalau kita beda pilihan itu hal biasa. Tetapi juga harus kita sisipi peningkatan kualitas, biar lebih berkualitas," pungkasnya.
Pewarta : Antonius Sepriyono
