Sekda Kalteng H. Nuryakin saat menghadiri kegiatan rilis Berita Resmi Statistik (BRS) yang dilaksanakan di ruang pertemuan BPS setempat. |
Dalam sambutannya, Sekda Nuryakin menyoroti arti penting data strategis yang akan dirilis, khususnya terkait pengendalian inflasi di wilayah Kalimantan Tengah.
Dengan keyakinan bahwa informasi yang diperoleh dari BPS akan memberikan kontribusi besar bagi pembangunan regional, Sekda Nuryakin mengungkapkan harapannya terhadap manfaat data tersebut, terutama dalam konteks pengendalian inflasi.
"Saya berharap, data-data strategis yang akan dirilis BPS Provinsi Kalimantan Tengah hari ini dapat memberikan manfaat bagi pembangunan di wilayah Kalimantan Tengah, khususnya terkait pengendalian inflasi," katanya.
Data inflasi, yang menjadi sorotan utama, dianggap sebagai aspek krusial karena pengendalian inflasi yang baik diperlukan untuk menjaga stabilitas perekonomian.
Sekda Nuryakin menegaskan bahwa upaya sinergis dari semua pihak, termasuk keterlibatan kuat Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dengan Pemerintah Kabupaten/Kota, harus terus ditingkatkan. Sinergisitas ini dianggap sebagai fondasi penting dalam mencapai pengendalian inflasi yang efektif.
Sebagai tambahan, Sekda Nuryakin mengumumkan penambahan wilayah yang dipantau oleh BPS dalam penghitungan inflasi di Provinsi Kalimantan Tengah. Selain Kota Palangka Raya dan Sampit, kini Kabupaten Kapuas dan Sukamara juga akan dimasukkan.
Hal ini, menurutnya, menjadi perhatian bersama, khususnya bagi Pemerintah Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Sukamara untuk memantau dan menjaga stabilitas harga di wilayah masing-masing.
Pentingnya ketersediaan pangan bagi masyarakat sebagai faktor yang dapat mempengaruhi inflasi tidak luput dari perhatian Sekda Nuryakin.
Dalam konteks ini, ia menekankan perlunya upaya dan langkah-langkah strategis untuk menjaga ketersediaan pangan yang mencukupi.
Bahkan, jika terjadi kenaikan harga, Sekda menegaskan bahwa peningkatan tersebut harus terkendali agar tidak memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap harga-harga komoditi lainnya.
Sekda juga mengarahkan perhatian ke masa depan, mencermati tantangan yang akan dihadapi dalam upaya pengendalian inflasi.
Dengan memasuki bulan Ramadhan pada Maret 2024, ia mengingatkan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap bahan pangan kemungkinan besar akan meningkat, potensial memicu kenaikan harga secara umum.
"Bulan Maret 2024, kita sudah memasuki bulan Ramadhan. Pada bulan tersebut, biasanya kebutuhan masyarakat akan bahan pangan akan meningkat dan dapat memicu kenaikan harga-harga secara umum," ungkapnya.
Oleh karena itu, ia menyerukan untuk melanjutkan program-program pengendalian inflasi yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya, dengan harapan kenaikan harga dapat tetap terkendali.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Sekda Nuryakin menyampaikan apresiasi kepada BPS, khususnya BPS Provinsi Kalimantan Tengah, yang telah memberikan dukungan melalui penyediaan data berkualitas.
Ia mengakui bahwa data-data strategis yang rutin dirilis oleh BPS memiliki peran krusial dalam membantu pemerintah menentukan arah kebijakan yang lebih tepat sasaran.
Pewarta : Antonius Sepriyono