Jelang Mudik Lebaran BMKG Palangka Raya Ingatkan Potensi Bahaya Hujan Disertai Petir - Liputan Sbm

Nusantara Baru Indonesia Maju

Nusantara Baru Indonesia Maju

16/1224

16/1224

25 March 2024

Jelang Mudik Lebaran BMKG Palangka Raya Ingatkan Potensi Bahaya Hujan Disertai Petir



LIPUTANSBM.COM, Palangka Raya - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya memperingatkan warga Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk mewaspadai akan adanya hujan yang disertai dengan kilat/petir.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut, Agung Sudiono Abadi kepada awak media LIPUTANSBM.COM saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (25/3/2024) siang.

Memasuki arus mudik lebaran 2024 ini, dirinya menghimbau kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik baik melalui jalur darat, udara maupun laut agar mewaspadai adanya hujan yang disertai dengan petir, sehingga masyarakat yang akan bepergian dapat menyiapkan perlengkapan dan mengantisipasi sejak dini. 

“ Saat ini kita sedang berada di masa transisi ke musim kemarau. Salah satu ciri masa peralihan musim adalah pola hujan yang biasa terjadi pada sore hingga menjelang dini hari yang didahului adanya udara hangat dan terik pada pagi hingga siang hari. Untuk itu, masyarakat dihimbau selalu waspada adanya hujan disertai petir yang turun di sore hari dan menjelang dini hari tersebut,” tutur Agung.

Untuk wilayah Kalteng, dari pantauan dan prediksi BMKG hujan yang turun di wilayah Kalteng lebih didominasi oleh petir dibandingkan angin. “ Petir yang disebabkan oleh pertumbuhan awan Cumulonimbus (CB), yang awan tersebut telah terbentuk sejak pagi hari dan dimulai dengan pertumbuhan skala kecil hingga puncaknya terjadi pada dini hari,” jelas Agung.

Hal ini juga terjadi karena radiasi matahari yang diterima pada pagi hingga siang hari cukup besar dan memicu proses konveksi (pengangkatan massa udara) dari permukaan bumi ke atmosfer sehingga memicu terbentuknya awan CB. Apabila kondisi atmosfer menjadi labil/tidak stabil maka potensi pembentukan awan konvektif seperti awan CB akan meningkat. 

“Awan CB inilah yang erat kaitannya dengan potensi kilat/petir, angin kencang bahkan puting beliung. Potensi hujan di wilayah Kalteng yang masih tinggi diprediksi hingga memasuki bulan April dengan titik yang patut diwaspadai terdapat di tiga wilayah yaitu di Kalimantan Tengah bagian Utara, Barat dan kota Palangka Raya sendiri,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Awan CB berawal dari bentuk awan cumulus yang tercipta akibat dari udara yang naik dan mengembun di langit. Awan ini berkembang melalui proses kondensasi. Setelah itu, udara di dalam awan menjadi lebih hangat daripada sekitarnya. Ketidakstabilan udara ini lah yang memicu awan cumulus tumbuh menjadi awan vertikal penyebab adanya petir.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda