LIPUTANSBM.COM, Palangka Raya - Pemerintah Kota Palangka Raya mengadakan rapat koordinasi dengan Tim Percepatan Penurunan Stunting di Kota Palangka Raya. Pertemuan ini berlangsung di Ruang Rapat Peteng Karuhei II, Kantor Walikota Palangka Raya. Senin, 29/04/2024.
Dalam pernyataannya kepada media, Penjabat (Pj) Walikota Palangka Raya Hera Nugrahayu menegaskan bahwa penurunan angka stunting adalah salah satu program prioritas bagi seluruh kepala daerah di Indonesia.
Oleh karena itu, program ini harus dilaksanakan dengan cermat dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Rapat koordinasi ini juga menjadi kesempatan untuk mengevaluasi data survei yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan terkait angka stunting di Kota Palangka Raya.
"Saat rapat tadi, kami membahas dua survei yang berbeda, yaitu survei SKI/SGI dari Kementerian Kesehatan yang menunjukkan kenaikan angka stunting di Kota Palangka Raya, sementara survei EPPGM menunjukkan adanya penurunan," jelas Hera saat diwawancarai oleh media setelah mengikuti acara sosialisasi anti korupsi di Aquarius Boutique Hotel, Kota Palangka Raya.
Hera melanjutkan bahwa pada tahun 2022, dari 1.500 balita yang diukur, terdapat 150 balita dengan stunting. Namun, pada tahun ini, jumlah balita yang diukur meningkat menjadi 6.000, dengan prevalensi stunting berkisar antara 14% hingga 16%.
"Langkah untuk menurunkan stunting tidak bisa dilakukan hanya oleh satu atau dua perangkat daerah saja, semua pihak harus bekerja sama. Bukan hanya terkait gizi buruk, tetapi juga perlu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang gizi buruk," tambahnya.
Rapat koordinasi ini bertujuan untuk membantu tim penanganan stunting dalam mengidentifikasi apakah penyebab gizi buruk karena masalah ekonomi atau karena penyakit.
Hera menekankan bahwa upaya penanganan stunting harus dimulai dari calon pengantin dengan memberikan pemahaman yang tepat tentang stunting.
"Pemerintah Kota Palangka Raya telah berupaya semaksimal mungkin untuk menurunkan angka stunting di daerahnya," ungkapnya.
Hera juga meminta para camat dan lurah untuk aktif berperan dalam menangani stunting di wilayah masing-masing dan memonitor serta melaporkan bila ada kasus gizi buruk di lingkungannya.
Dengan rapat koordinasi ini, diharapkan Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Palangka Raya dapat melanjutkan langkah-langkah efektif dalam menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesejahteraan anak-anak di kota ini.
Pewarta: Andy Ariyanto