LIPUTANSBM.COM, PALANGKA RAYA - Lawang Sakepeng yang merupakan seni bela diri tradisional dari suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah, terus menjadi simbol kebanggaan dan warisan budaya yang harus dijaga.
Seni bela diri ini kerap ditampilkan dalam berbagai upacara adat, baik untuk menyambut tamu maupun pada acara perkawinan, menjadikannya bagian penting dari kehidupan masyarakat Dayak Ngaju.
Lawang Sakepeng berasal dari kata "lawang" yang berarti pintu atau gapura, dan "sakepeng" yang berarti satu keping. Seni ini tidak hanya menunjukkan keterampilan bela diri, tetapi juga mengandung nilai-nilai filosofi dan spiritual yang dalam, mencerminkan kearifan lokal suku Dayak Ngaju.
Dilansir dari Media Center Kota Palangka Raya, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Palangka Raya, Iin Hendrayati Idris, menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan Lawang Sakepeng sebagai bagian dari identitas budaya daerah.
"Lawang Sakepeng adalah salah satu warisan budaya yang sangat berharga. Kita harus terus mempertahankannya agar generasi mendatang tetap mengenal dan menghargai budaya leluhur mereka," ujarnya pada hari Senin (20/5/2024).
Iin Hendrayati Idris juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Palangka Raya akan terus mendukung pelestarian seni dan budaya lokal melalui berbagai program dan kegiatan.
"Kami berkomitmen untuk mempromosikan Lawang Sakepeng melalui festival budaya, pelatihan seni bela diri, dan kegiatan lainnya yang melibatkan masyarakat lokal serta wisatawan," tambahnya.
Selain itu, Disparbudpora juga terus memasukkan Lawang Sakepeng ke dalam agenda acara budaya, seperti festival dan event lainnya, sehingga bisa menarik lebih banyak wisatawan dan memperkenalkan kekayaan budaya Dayak Ngaju ke dunia luar.
"Pelestarian budaya adalah tanggung jawab bersama. Dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk komunitas lokal, lembaga pendidikan, dan sektor pariwisata, kita dapat memastikan bahwa tradisi seperti Lawang Sakepeng akan tetap hidup dan berkembang," ungkapnya.
Melalui berbagai upaya ini, diharapkan Lawang Sakepeng tidak hanya tetap eksis sebagai atraksi budaya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus melestarikan warisan nenek moyang mereka.
Pewarta : Andy Ariyanto