Budidaya Ikan di Palangka Raya: Peluang Ekonomi dan Sumber Pangan Berkelanjutan - Liputan Sbm

Nusantara Baru Indonesia Maju

Nusantara Baru Indonesia Maju

07 September 2024

Budidaya Ikan di Palangka Raya: Peluang Ekonomi dan Sumber Pangan Berkelanjutan



LIPUTANSBM.COM, Palangka Raya- Palangka Raya kota yang terletak di jantung Kalimantan Tengah, mulai menggeliat dengan potensi ekonomi baru melalui sektor perikanan budidaya. Di balik riuhnya pembangunan, perikanan budidaya muncul sebagai alternatif yang menjanjikan bagi masyarakat, terutama di tengah tingginya permintaan pasar akan ikan konsumsi dan ikan hias. 

Budidaya ikan kini tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga berperan penting dalam menopang perekonomian masyarakat. Banyak yang memanfaatkan budidaya ini sebagai sumber pendapatan tambahan, bahkan ada yang menjadikannya pekerjaan utama. Modal yang diperlukan relatif kecil, sementara potensi keuntungan yang didapat bisa dibilang cukup besar. 

Selain menjadi sumber protein yang mudah diakses oleh masyarakat, budidaya ikan juga berperan dalam meningkatkan ekonomi desa. Beberapa spesies ikan konsumsi seperti ikan mas, nila, dan lele mudah dibudidayakan, bahkan dalam kolam sederhana di pekarangan rumah. Tidak hanya itu, perputaran uang dalam bisnis ini terbilang cepat karena permintaan pasar yang selalu ada dan harga jual yang relatif stabil.

Bahkan, untuk beberapa jenis ikan seperti lele, para peternak bisa memanfaatkan limbah sayuran sebagai pakan alternatif yang lebih ramah lingkungan. Ini menunjukkan bahwa budidaya ikan bukan hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Berdasarkan data dari Dinas Perikanan Kota Palangka Raya, jumlah rumah tangga yang terlibat dalam perikanan budidaya terus meningkat. Pada tahun 2022, tercatat 935 rumah tangga menjalankan budidaya ikan di kolam, dengan mayoritas berada di Kecamatan Sabangau dan Jekan Raya. Sementara itu, budidaya ikan dengan keramba dan jaring apung juga mulai berkembang, meski jumlahnya masih terbatas.

Di Kecamatan Pahandut, sebanyak 1.217 rumah tangga sudah memanfaatkan jaring apung sebagai metode budidaya. Kecamatan lain seperti Bukit Batu dan Rakumpit juga berkontribusi dengan budidaya ikan dalam kolam dan keramba, meski dengan jumlah yang lebih sedikit.

Meski budidaya ikan memiliki banyak keunggulan, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah cuaca yang tidak menentu serta kualitas air yang mempengaruhi kesehatan ikan. Namun, dengan teknologi yang semakin berkembang, para peternak ikan di Palangka Raya mulai menerapkan metode yang lebih efektif untuk menjaga kondisi air dan memantau kesehatan ikan secara berkala.

Kedepannya, budidaya ikan di Palangka Raya memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang. Selain memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, budidaya ini juga berkontribusi dalam meningkatkan ketahanan pangan, terutama dalam penyediaan sumber protein yang murah dan mudah diakses.

Budidaya ikan bukan hanya sebuah peluang bisnis, tetapi juga bentuk investasi jangka panjang yang menjanjikan bagi kesejahteraan masyarakat di Palangka Raya. Dengan dukungan pemerintah dan inovasi dari para peternak, sektor ini bisa menjadi pilar penting dalam perekonomian daerah di masa depan.

Dikutip dari media center kota Palangka Raya Kepala dinas Perikanan Kota Palangka Raya Indriarti Ritadewi menekankan pentingnya penguasaan tehnik yang baik terutama dalam menghadapi persaingan pasar dan tantangan lainnya seperti tingginya biaya produksi akibat harga pakan yang meningkat. (13/08)

Pewarta: Andy Ariyanto 


Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda