Ketua Pembina Posyandu Kota Palangka Raya, Fifi Arfina. |
Stunting, yang merupakan kondisi kekerdilan pada anak akibat kurang gizi akut, telah menjadi prioritas nasional dan harus ditangani dengan segera demi masa depan generasi bangsa.
Sebagai mitra strategis pemerintah, PKK diharapkan dapat memainkan peran aktif dalam menanggulangi stunting. Hal ini mencakup pengaktifan kembali dasawisma dan posyandu, serta pelaksanaan berbagai kegiatan yang bertujuan menciptakan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
Jika tidak ditangani dengan tepat, stunting dapat mengganggu perkembangan otak anak, yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia di masa mendatang.
Ketua Pembina Posyandu Kota Palangka Raya, Fifi Arfina, mengungkapkan bahwa TP PKK di tingkat kabupaten dan kota se-Kalimantan Tengah akan dilibatkan lebih aktif dalam pembinaan posyandu.
"Rapat koordinasi sebelumnya telah menghasilkan kesepakatan bahwa 10 program pokok PKK harus berperan aktif dalam menurunkan angka stunting. Di Kota Palangka Raya, kami telah menyusun program-program khusus, seperti 'Bunda dan Anak Asuh', pemberian tambahan makanan di posyandu, serta program penurunan stunting yang mencakup lima kecamatan," jelas Fifi Arfina melalui pesan singkat kepada media, Senin (2/9/2024)
Sejauh ini, Palangka Raya telah menunjukkan perkembangan positif dengan penurunan angka stunting dari 28 persen menjadi 14 persen.
Fifi menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian ini dan menekankan pentingnya menjaga momentum penurunan angka stunting agar Palangka Raya bisa sepenuhnya bebas dari stunting.
"Dengan kerja sama semua pihak, kami berharap Palangka Raya dapat menjadi kota yang benar-benar bebas dari stunting," tambah Fifi.
Peran TP PKK dalam penanganan stunting tak bisa dipandang sebelah mata. Sebagai organisasi yang memiliki tugas mendata potensi keluarga dan masyarakat, menggerakkan peran serta masyarakat, serta memastikan pelaksanaan 10 program pokoknya, Posyandu menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting di tingkat daerah.
Dengan kolaborasi lintas sektor dan dukungan penuh dari masyarakat, diharapkan upaya penurunan stunting ini akan berkelanjutan, sehingga tercipta generasi masa depan yang sehat dan cerdas. Palangka Raya pun diharapkan dapat menjadi contoh sukses bagi daerah lain dalam menuntaskan permasalahan stunting di Indonesia.
Pewarta : Andy Ariyanto