Upaya Berkelanjutan Kota Palangka Raya: Pengembangan Produk Teh PLTB - Liputan Sbm

Nusantara Baru Indonesia Maju

Nusantara Baru Indonesia Maju

06 September 2024

Upaya Berkelanjutan Kota Palangka Raya: Pengembangan Produk Teh PLTB



LIPUTANSBM.COM, Palangka Raya - Di sebuah rumah produksi UMKM di Kota Palangka Raya, Jumat (06/09/2024), sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha melaksanakan sebuah kegiatan edukasi yang inovatif. 

Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, melalui bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL), menggagas pendampingan lapangan untuk penerapan sistem Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) yang dikolaborasikan dengan pengolahan produk teh dari tanaman khas lokal, karamunting.

Kegiatan ini menjadi bagian dari usaha berkelanjutan dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan yang sering mengancam wilayah Palangka Raya, khususnya di kawasan lahan gambut. 

Masyarakat yang tergabung dalam binaan Dinas Lingkungan Hidup dan UMKM JT Fresh mendapatkan pembinaan langsung mengenai pengolahan tanaman karamunting yang tumbuh di lahan gambut menjadi teh bernilai ekonomis. (Instagram DLH kota Palangka Raya) 

"Kami ingin menunjukkan bahwa melalui inovasi, limbah dari aktivitas pembukaan lahan bisa diolah menjadi produk yang bernilai jual tinggi. Dengan begitu, masyarakat bisa mendapatkan manfaat ekonomi tanpa harus membakar lahan," ujar Yudo, Kepala Bidang PPKL. ( dikutip dari media liputan sbm dengan judul menggali herbal Karamunting untuk masa depan ekonomi hijau) (4/9). 

Tanaman karamunting yang menjadi bahan dasar teh ini adalah tumbuhan semak yang dapat tumbuh hingga 4 meter dan mudah berkembang di berbagai ekosistem, termasuk lahan gambut. 

Dengan bunga berwarna merah muda dan buah berwarna hijau yang berubah coklat ketika matang, karamunting tidak hanya bermanfaat sebagai tanaman penutup lahan, tetapi juga sebagai bahan produk teh yang potensial.

Pendekatan pembukaan lahan tanpa bakar (PLTB) yang sedang gencar diterapkan ini menjadi solusi strategis dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan, permasalahan yang sering terjadi di Kalimantan. Yudo menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha adalah kunci keberhasilan upaya ini. 

"Sinergi inilah yang akan membawa dampak positif jangka panjang, menjaga kelestarian lingkungan dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat," tambahnya.

Langkah ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain dalam menerapkan metode yang ramah lingkungan, sekaligus menjadi pendorong inovasi pengembangan produk berbasis sumber daya alam lokal yang bisa bersaing di pasar yang lebih luas.

Pewarta: Andy Ariyanto


Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda