Pemko Palangka Raya Uji Coba Penanaman Padi Gogo, Solusi Pertanian di Wilayah Rentan Banjir - Liputan Sbm

Nusantara Baru Indonesia Maju

Nusantara Baru Indonesia Maju

16/1224

16/1224

23 October 2024

Pemko Palangka Raya Uji Coba Penanaman Padi Gogo, Solusi Pertanian di Wilayah Rentan Banjir



LIPUTANSBM.COM, Palangka Raya — Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan melakukan langkah baru dalam upaya meningkatkan produksi pangan daerah dengan menguji coba penanaman padi gogo di wilayah yang sering mengalami kendala banjir. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palangka Raya, Sugiyanto, menyatakan bahwa program ini adalah upaya pertama kali untuk menanam padi gogo di wilayah perkotaan.


"Ini adalah yang pertama kali kita tanam padi gogo di Palangka Raya," kata Sugiyanto kepada media, Rabu (22/10/2024). "Saat ini, ada dua jenis padi yang telah diuji coba, yaitu padi sawah dan padi gogo, untuk melihat mana yang lebih sesuai dengan karakteristik lahan di sini."


Sugiyanto menjelaskan, selama ini pemerintah kota sudah mencoba menanam padi sawah, namun hasilnya kurang maksimal. Padi sawah yang biasa dipanen hingga tiga kali dalam setahun di wilayah lain, di Palangka Raya hanya bisa dipanen sekali karena kerap terkendala oleh banjir. Hal ini mendorong pihaknya untuk mencoba padi gogo, jenis padi yang tidak memerlukan irigasi khusus, sehingga lebih cocok untuk daerah dengan keterbatasan akses air.


"Untuk saat ini, kita mulai dengan 20 hektar lahan sebagai pilot project," ujar Sugiyanto. "Jika berhasil, kita akan distribusikan benihnya kepada seluruh kelompok tani di kota Palangka Raya. Saat ini, uji coba dilakukan oleh satu kelompok tani, yakni kelompok tani Berkah Jaya Utama di Kelurahan Pager, Kecamatan Rakumpit," tambahnya.


Padi gogo dikenal sebagai padi yang mampu tumbuh di lahan kering atau ladang, sehingga tidak memerlukan irigasi yang intensif seperti padi sawah. Keunggulan ini membuat padi gogo sangat cocok untuk ditanam di wilayah yang sering mengalami kekurangan air atau tidak memiliki sistem irigasi yang memadai, seperti di beberapa wilayah Kota Palangka Raya.


Sugiyanto optimistis bahwa inovasi penanaman padi gogo ini akan menjadi solusi pertanian di Palangka Raya, khususnya dalam meningkatkan ketahanan pangan daerah di tengah tantangan perubahan iklim yang menyebabkan banjir dan kekeringan secara bergantian.


Pewarta: Andy Ariyanto

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda