LIPUTANSBM.COM, Palangka Raya – Dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektor Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting yang digelar oleh Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapedalitbang) Kota Palangka Raya di Swiss-Belhotel Danum, Senin (18/11/2024), isu stunting menjadi sorotan utama. Acara ini melibatkan perwakilan kelurahan dan kecamatan se-Kota Palangka Raya sebagai bagian dari upaya kolaboratif pemerintah dalam menangani permasalahan tersebut.
Salah satu lurah yang hadir dalam kegiatan ini, Lurah Langkai Sri Wanti, menegaskan komitmennya terhadap program eliminasi stunting di wilayahnya. Dalam wawancara dengan awak media di sela-sela rapat, ia menyebutkan bahwa pemenuhan gizi lengkap dan seimbang menjadi program prioritas Kelurahan Langkai untuk mendukung upaya penghapusan stunting.
“Kami sebagai kepanjangan tangan pemerintah selalu berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan agar masalah stunting bisa diminimalisasi,” ujar Sri Wanti.
Menurutnya, upaya ini tidak hanya dilakukan melalui penyuluhan, tetapi juga dengan memastikan keterlibatan aktif masyarakat. Salah satu langkah yang telah dilakukan Kelurahan Langkai adalah memfasilitasi posyandu untuk mendeteksi dini kasus stunting dan memberikan bantuan pangan bergizi bagi keluarga dengan risiko tinggi.
Berdasarkan data terbaru, Kelurahan Langkai terus mencatatkan penurunan kasus stunting, meskipun tantangan masih ada, terutama dalam mengubah pola asuh dan pola makan di masyarakat. Namun, optimisme tetap tinggi berkat dukungan lintas sektor dan partisipasi warga.
“Harapan kami, ke depan tidak ada lagi kasus stunting di kelurahan Langkai. Program ini adalah tanggung jawab bersama, dan kami akan terus berupaya memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” tambahnya.
Rakor tersebut menjadi momentum strategis bagi kelurahan dan kecamatan di Palangka Raya untuk memperkuat sinergi dalam percepatan penurunan stunting. Pemerintah Kota Palangka Raya pun berkomitmen menyediakan dukungan anggaran dan sumber daya yang memadai untuk merealisasikan target nasional bebas stunting.
Untuk diketahui Stunting merupakan salah satu isu kesehatan prioritas nasional. Anak-anak yang mengalami stunting berisiko mengalami gangguan perkembangan fisik dan kognitif, yang berdampak pada produktivitas di masa depan.
(Dikutip dari kanal media palangkaraya.go.id) Pj Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, menyebutkan bahwa prevalensi stunting di kota Palangka Raya telah mengalami penurunan yang signifikan, dari sekitar 28 persen menjadi 14 persen.
“Alhamdulillah, prevalensi stunting di Kota Palangka Raya telah menunjukkan penurunan yang signifikan. Prevalensi yang tadinya berada di angka kurang lebih 28 persen, sekarang telah menurun menjadi 14 persen,” kata Hera, Jumat (30/8/2024) di Palangka Raya.
Melalui pendekatan kolaboratif seperti yang dilakukan oleh Kelurahan Langkai, diharapkan kasus stunting dapat terus ditekan hingga akhirnya dihapuskan sepenuhnya dari Kota Palangka Raya.