LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA – Dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor industri furnitur, Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) mengadakan penandatanganan perjanjian pemberian beasiswa pendidikan dengan 25 mahasiswa terpilih Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu (Polfurneka) Kabupaten Kendal.
Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (24/9/2024) di Aula Peteng Karuhei II Kantor Wali Kota Palangka Raya ini merupakan langkah nyata pemerintah kota dalam meningkatkan keterampilan dan daya saing industri kayu di wilayahnya.
Kepala DPKUKMP Palangka Raya, Samsul Rizal, menjelaskan bahwa program ini merupakan kelanjutan dari nota kesepahaman (MoU) antara Penjabat Wali Kota Palangka Raya dan Direktur Polfurneka yang telah disepakati pada 18 Juli 2024, disusul dengan Penandatanganan Kerja Sama (PKS) pada 15 Agustus 2024.
Fokus kerja sama ini terletak pada bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, yang bertujuan mencetak tenaga profesional yang siap mengembangkan industri furnitur lokal.
“Kesepakatan ini bertujuan menyediakan beasiswa untuk pengembangan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, sehingga diharapkan mampu menciptakan SDM unggul yang siap berkontribusi pada industri furnitur di Palangka Raya,” ungkap Samsul Rizal.
Ia menambahkan, program ini juga diharapkan dapat membantu pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) agar memiliki keterampilan dalam pengolahan kayu yang lebih berdaya saing.
Seleksi penerima beasiswa dimulai sejak program ini dibuka, dengan 37 pelamar yang bersaing untuk mendapatkan kesempatan tersebut. Setelah melewati tahapan seleksi yang ketat, sebanyak 25 mahasiswa dinyatakan lulus sebagai penerima beasiswa dan siap diberangkatkan ke Polfurneka di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, pada 30 September 2024 mendatang.
Samsul Rizal berpesan agar para mahasiswa yang terpilih memanfaatkan kesempatan belajar ini sebaik mungkin dan menjadikan pengalaman pendidikan di Polfurneka sebagai pondasi untuk berkontribusi bagi industri di daerah asal mereka.
“Kami berharap mereka dapat menyelesaikan studinya dengan baik dan siap berperan dalam pengembangan industri furnitur, khususnya di Palangka Raya,” katanya.
Program beasiswa ini dinilai menjadi angin segar bagi industri furnitur di Palangka Raya, yang masih menghadapi tantangan dalam hal kualitas SDM dan kemampuan teknologi.
Harapannya, lulusan Polfurneka yang terampil dan berdaya saing ini dapat membawa perubahan positif serta mendorong pertumbuhan IKM di sektor furnitur lokal, sekaligus meningkatkan daya saing produk kayu dari Kota Palangka Raya di pasar nasional dan internasional.
Pewarta : Andy Ariyanto