LIPUTANSBM.COM, Palangka Raya – Dalam upaya melestarikan warisan sejarah Kota Palangka Raya, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (DISPARBUDPORA) meluncurkan proyek revitalisasi rumah jabatan eks Wali Kota ketiga, Waldus Sandy. Bangunan bersejarah yang ditempati pada tahun 1967 ini akan diubah menjadi Museum Kota Palangka Raya. Proyek ini diinisiasi oleh Kepala DISPARBUDPORA, Hj. Iin Hendrayati Idris, S.Sos., M.M., sebagai bagian dari strategi pengembangan museum melalui pemanfaatan bangunan cagar budaya.
Dalam keterangan resminya yang diunggah melalui kanal Instagram DISPARBUDPORA pada Selasa (12/11/2024), Iin Hendrayati menekankan pentingnya proyek ini sebagai langkah pengembangan Museum Kota Palangka Raya. "Tahun 2024 ini, kami sedang mengimplementasikan proyek perubahan strategi pengembangan Museum Kota Palangka Raya melalui pemanfaatan bangunan cagar budaya eks rumah jabatan wali kota. Semoga dapat memberikan manfaat bagi kota Palangka Raya dan pemerintah kota," ujarnya.
Proyek ini diharapkan menjadi jembatan antara masyarakat dan sejarah kota. Iin Hendrayati menambahkan bahwa museum ini akan memberikan kesempatan bagi generasi muda dan wisatawan untuk mengenal dan menghargai budaya serta identitas Palangka Raya. "Museum Kota Palangka Raya ini akan menjadi pusat informasi yang memamerkan kekayaan sejarah, budaya, dan perkembangan kota sejak berdirinya. Berbagai artefak, dokumen penting, dan koleksi lainnya akan dihadirkan dalam bentuk yang menarik dan interaktif," jelasnya.
Dengan menggandeng rumah jabatan lama sebagai museum, DISPARBUDPORA tidak hanya melestarikan sejarah, tetapi juga menghidupkan kembali nilai-nilai budaya yang ada. Museum ini dirancang untuk menjadi ruang publik edukatif yang menghubungkan generasi masa kini dengan kekayaan sejarah kota mereka, membangkitkan rasa bangga dan identitas lokal.
Proyek ini merupakan bentuk nyata komitmen DISPARBUDPORA dalam memperkuat warisan budaya dan mendukung pariwisata Palangka Raya. Sebagai bagian dari upaya konservasi cagar budaya, proyek ini juga diharapkan mampu menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara, sekaligus mendorong pelestarian dan apresiasi sejarah lokal.
Pewarta: andy Ariyanto