LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA – RSUD Palangka Raya menjadi sorotan setelah menerima kunjungan perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam rangka persiapan kegiatan Outbreak Response Assessment (OBRA) yang dijadwalkan berlangsung pada Desember 2024 di Palangka Raya.
Kunjungan ini dihadiri oleh perwakilan WHO, dr. Rajendra Kumar Singh, bersama perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Dinkes Kalteng) dan Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya.
Kegiatan OBRA ini dirancang sebagai respons untuk menangani ancaman penyakit menular di Indonesia, khususnya polio, yang kembali mengemuka meski negara ini telah dinyatakan bebas polio sejak 2014. Dalam pertemuan tersebut, dr.
Rajendra menekankan pentingnya upaya pencegahan dan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan sebagai cara efektif menekan risiko penyebaran polio.
"Penyakit polio bisa memicu kelumpuhan, terutama pada anak-anak di bawah usia 15 tahun, dan penyebarannya umumnya terjadi melalui kontak fekal-oral, terutama di wilayah yang kebersihan dan sanitasi lingkungannya kurang memadai," jelasnya. Rabu, 13 November 2024
Dr. Abram Sidi Winasis, Direktur RSUD Palangka Raya, menegaskan dukungan penuh terhadap upaya WHO dalam melindungi masyarakat dari ancaman penyakit ini. Saat ditemui awak media pada Selasa (13/11), dr. Abram menekankan peran RSUD dalam memperkuat program imunisasi polio di Palangka Raya dan menambah kesiapan pihaknya dalam mendukung kegiatan OBRA.
"Polio adalah penyakit serius yang berisiko tinggi bagi anak-anak. Kami mendukung sepenuhnya upaya pencegahan melalui kebersihan pribadi dan memastikan setiap anak telah diimunisasi lengkap," ujarnya.
Dr. Abram menjelaskan lebih lanjut bahwa RSUD Palangka Raya bekerja sama erat dengan Dinas Kesehatan Provinsi dan Kota untuk menjamin program imunisasi berjalan lancar dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat, terutama yang rentan. Ia juga mengajak para orang tua untuk memantau jadwal imunisasi anak-anak mereka, yang menurutnya adalah langkah pencegahan yang paling efektif.
"Imunisasi lengkap adalah langkah paling efektif untuk mencegah penyebaran polio dan penyakit menular lainnya. Kami mengimbau masyarakat agar tidak mengabaikan imunisasi anak-anak mereka," lanjutnya.
Selain upaya pencegahan melalui imunisasi, dr. Abram menyatakan bahwa pihaknya siap mendukung WHO dan instansi terkait untuk bersama-sama melindungi kesehatan masyarakat di wilayah Palangka Raya.
“Kami akan terus berperan aktif dalam menjaga kesehatan masyarakat. Melalui kerjasama ini, diharapkan kita mampu melindungi anak-anak dari ancaman penyakit yang dapat dicegah,” pungkasnya.
Kegiatan OBRA yang akan dilaksanakan di Palangka Raya pada akhir tahun ini diharapkan mampu memperkuat respons kesehatan di wilayah Kalimantan Tengah, khususnya dalam menghadapi potensi wabah penyakit menular.
Keterlibatan aktif WHO diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, sekaligus memperkuat komitmen tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan untuk mencegah polio dan penyakit menular lainnya.
Pewarta : Andy Ariyanto