Anggota DPRD Kalteng Komisi IV, Yetro Midel Yoseph. |
LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA – Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Komisi IV, Yetro Midel Yoseph, menyoroti kondisi infrastruktur di wilayah Murung Raya yang dinilai masih jauh dari kata layak.
Menurut Yetro, pemerataan pembangunan harus menjadi prioritas pemerintah, terutama di daerah pemilihan IV yang mencakup Murung Raya, Barito Selatan, Barito Timur, dan Barito Utara.
Salah satu permasalahan yang ia angkat adalah kerusakan jalan di jalur Palangka Raya menuju Kuala Kurun. Ia menilai, kondisi tersebut menghambat aksesibilitas masyarakat, khususnya dari Murung Raya ke ibu kota provinsi.
“Kondisi jalan di sana cukup parah, sehingga menghambat mobilitas masyarakat. Ini harus menjadi perhatian bersama,” kata Yetro, Senin (2/12/2024).
Pemerataan Pembangunan untuk Dongkrak Ekonomi
Yetro menegaskan bahwa pemerataan pembangunan infrastruktur tidak hanya soal memperbaiki akses, tetapi juga menjadi motor penggerak perekonomian masyarakat. Ia berkomitmen berkoordinasi dengan anggota DPRD Kalteng lainnya untuk memastikan pembangunan di Bumi Tambun Bungai lebih merata.
“Jika infrastruktur baik, aksesibilitas meningkat, dan dampaknya pasti terasa pada pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ungkap politisi PDI Perjuangan tersebut.
Namun, ia tidak menampik bahwa pembangunan di wilayah utara Kalteng, termasuk Murung Raya, memiliki tantangan besar. Kondisi geografis dan biaya tinggi menjadi kendala utama. Meski begitu, ia berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih.
“Memang tidak mudah dan biayanya tidak murah, tetapi pembangunan di wilayah ini sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Bendungan Muara Juloi dan Harapan Perekonomian Baru
Selain infrastruktur jalan, Yetro juga menyinggung rencana pembangunan Bendungan Muara Juloi di Murung Raya. Ia optimistis proyek ini akan membawa dampak besar bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi maupun suplai listrik untuk Kalimantan Tengah.
“Bendungan ini harus memberikan manfaat besar, termasuk pasokan listrik ke seluruh Kalteng. Namun, akses menuju lokasi juga harus diperbaiki agar pelaksanaan proyek lebih efektif,” jelasnya.
Saat ini, akses jalan menuju lokasi bendungan masih rusak, sedangkan jalur sungai dianggap terlalu mahal dan memakan waktu. Perbaikan infrastruktur pendukung menjadi solusi utama untuk mempercepat pembangunan tersebut.
“Kalau jalannya bagus, otomatis suplai alat dan kebutuhan lainnya jadi lebih mudah,” tutup Yetro.
Dengan sejumlah tantangan yang ada, Yetro berharap pemerintah dan semua pihak terkait dapat bersinergi untuk memastikan pembangunan infrastruktur di Murung Raya dan sekitarnya berjalan sesuai rencana. (red)