Hantarkan 14 Arwah Ke Lewu Liau, Ritual Tiwah Tradisi Sakral Suku Dayak - Liputan Sbm

Nusantara Baru Indonesia Maju

Nusantara Baru Indonesia Maju

16/1224

16/1224

25 January 2025

Hantarkan 14 Arwah Ke Lewu Liau, Ritual Tiwah Tradisi Sakral Suku Dayak




LIPUTANSBM.COM, Palangka Raya – Keluarga besar Uwaw Sumeng, seorang tokoh masyarakat di Palangka Raya yang dikenal sebagai penjaga teguh tradisi suku Dayak, menyelenggarakan ritual adat Tiwah di kediamannya di Jalan G. Obos XX, Gang Lampang. Ritual ini berlangsung dengan khidmat, disaksikan oleh ratusan masyarakat yang antusias mengikuti prosesi sakral tersebut.


Dalam wawancara singkat di sela-sela ritual, Uwaw Sumeng yang didampingi Polie L. Mihing menjelaskan bahwa pelaksanaan Tiwah ini bertujuan mengantar arwah 14 almarhum keluarga menuju "Lewu Liau", tempat yang diyakini sebagai tujuan akhir bagi mereka yang telah meninggal dunia.


“Ritual Tiwah ini adalah wujud penghormatan kami kepada leluhur, sekaligus cara untuk memastikan bahwa arwah mereka dapat mencapai tempat yang seharusnya. Upacara ini sudah kami persiapkan sejak dua tahun lalu,” jelas Uwaw. Sabtu (25/1/2025) 


Ritual Tiwah kali ini bukan sekadar prosesi sederhana. Sejak dimulai pada 25 Oktober 2024, pelaksanaannya melibatkan berbagai tahapan yang penuh makna, seperti pengumpulan tulang belulang almarhum, pembangunan Balai Pangun Jandau, pembuatan sandung rahung, hingga pelaksanaan tarian sakral yang melibatkan kerbau sebagai simbol pengorbanan. Rangkaian ritual ini akan berlangsung hingga 20 Februari 2025.


Tak hanya menjadi momen sakral keluarga besar Uwaw Sumeng, pelaksanaan Tiwah juga menjadi ajang silaturahmi masyarakat. Banyak warga dari berbagai latar belakang hadir untuk menyaksikan tradisi khas Dayak ini, yang sarat akan nilai budaya dan spiritual.


Uwaw Sumeng mengimbau seluruh pihak yang hadir untuk menjaga ketertiban selama proses berlangsung. “Mengingat ini adalah pesta besar yang melibatkan banyak orang, saya berharap semua pihak dapat menjaga suasana tetap aman dan damai. Jangan sampai terjadi gangguan seperti keributan atau hal-hal lain yang merusak keindahan acara ini,” tegasnya.


Ritual Tiwah, yang dianggap sebagai salah satu tradisi suku Dayak paling sakral, kembali menjadi bukti nyata bagaimana nilai-nilai adat dan budaya terus dijunjung tinggi di tengah modernisasi. Acara ini sekaligus menjadi pengingat pentingnya merawat tradisi leluhur agar tetap lestari dan dihormati oleh generasi mendatang.


Pewarta: Andy Ariyanto

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda