Foto: Erlan Audri (Kiri) dan Natalin Flo (Kanan) |
LIPUTANSBM.COM, Palangka Raya - Keluarga besar Flo Go Tours & Travel Ministry menggelar ibadah dan perayaan natal 2024, bertajuk Christmas Celebration yang dilaksanakan di Aula Bappeda Kalimantan Tengah, jalan. Diponegoro No.60 Palangka Raya. Senin (27/1/2025) sore.
Forever Living On Grace Only atau yang disingkat Flo Go ini merupakan sebuah tour dan travel yang beralamat di jalan Rajawali No.202 Palangka Raya yang menawarkan wisata perjalanan rohani bagi umat Nasrani ke tiga negara yaitu Israel, Yordania dan Mesir.
Owner Flo Go tour and travel Natalin Flo, seusai acara berlangsung kepada awak media mengatakan bahwa Christmas Celebration menjadi sebuah moment untuk saling membangun hubungan silaturahmi dan berkumpul bersama pendeta dan seluruh keluarga besar Flo Go.
“Flo Go rutin setiap tahunnya melaksanakan kegiatan natal. Flo Go sendiri merupakan sebuah wadah yang bertujuan untuk terus menjaga hubungan baik dengan seluruh peserta. Flo Go berpusat di Kalteng dan memiliki cabang di Jakarta,” tuturnya.
Bagi Ibu Flo, demikian beliau biasa disapa, Flo Go merupakan sebuah anugerah dan pekerjaan yang sungguh luar biasa yang Tuhan percayakan bagi dirinya. Dimana Flo Go dibangun dari sebuah perjalanan dan pengalaman rohani serta peristiwa luar biasa, yang dialami oleh owner. Sehingga dirinya bertekad melalui Flo Go ini, dirinya dapat dipakai oleh Tuhan untuk menjadi saluran berkat, untuk melayani umat kristen yang ingin melakukan perjalanan rohani.
“ Saya berharap kepada kita semua, agar kita dapat memaknai hidup sebijaksana mungkin. Gunakan kesempatan sebaik mungkin, ketika kita diberikan kesempatan untuk beribadah dan berziarah dengan bersungguh sungguh. Karena sesungguhnya, perjalanan itu bukanlah sebuah perjalanan wisata biasa, akan tetapi kita sedang diajak untuk menikmati perjalanan rohani dan sedang menikmati jejak Tuhan Yesus Kristus. Kiranya setiap orang yang berkesempatan untuk berangkat ke tanah perjanjian dapat sungguh-sungguh membawa ibadah ini di hadapan Tuhan karena waktu tidak akan mungkin dapat terulang kembali,” pungkasnya.
Pewarta: Margatha Febrianty