LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim) tengah memacu langkah untuk mendukung ketahanan pangan nasional dengan menyiapkan lahan seluas 23.217 hektare untuk penanaman jagung secara serentak.
Langkah ini menjadi bagian dari arahan Presiden RI, Prabowo Subianto, terkait upaya penguatan ketahanan pangan di seluruh wilayah Indonesia.
Bupati Kotawaringin Timur, H. Halikinnor, memimpin langsung rapat koordinasi (rakor) yang digelar di Ruang Rapat Anggrek Tewu, Rabu (15/1/2025). Rapat dihadiri oleh sejumlah pejabat strategis, mulai dari Kapolres, Sekretaris Daerah, Asisten Setda, Kepala Bulog, hingga perwakilan Kepala BPS, Camat, dan Kepala Desa se-Kotim.
“Kami menargetkan setiap desa menyiapkan 50 hingga 100 hektare lahan untuk penanaman jagung. Nantinya, seluruh hasil panen petani akan diserap pemerintah melalui Bulog dengan harga yang kompetitif. Dengan begitu, masyarakat tidak perlu khawatir akan kerugian,” kata Halikinnor.
Ia menegaskan, program ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan nasional tetapi juga membantu pemerintah dalam penyediaan bahan pokok untuk program makanan bergizi gratis yang saat ini digalakkan.
Dukungan Infrastruktur dan Larangan Pembakaran Lahan
Dalam upaya membuka lahan, Pemkab Kotim memastikan semua proses dilakukan tanpa pembakaran. Setiap kecamatan telah dilengkapi alat berat berupa ekskavator untuk mendukung pembukaan lahan secara aman dan ramah lingkungan.
“Kami sudah fasilitasi alat berat di kecamatan untuk membuka lahan tanpa harus membakar. Ini komitmen kami dalam menjaga lingkungan,” jelas Halikinnor.
Bupati juga meminta seluruh kepala desa aktif mensosialisasikan program ini kepada masyarakat dan memastikan partisipasi warga.
Harga Jagung Dijamin Menguntungkan
Di tingkat nasional, Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan kebijakan strategis berupa penyerapan hasil panen oleh pemerintah dengan harga beli yang terjamin. Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk jagung pun dinaikkan menjadi Rp 5.500 per kilogram guna mendorong semangat petani.
“Ini peluang besar bagi masyarakat Kotim untuk meningkatkan kesejahteraan. Dengan dukungan pemerintah dan pasar yang jelas, saya yakin pertanian jagung di daerah ini akan berkembang pesat,” ujar Halikinnor.
Program ini diharapkan tidak hanya mendongkrak produksi pangan nasional, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi petani di Kotim. (red)