 |
| Foto: Fairid Naparin (IST) |
LIPUTANSBM.COM, Palangka Raya – Partai Golongan Karya (Golkar) Kalimantan Tengah (Kalteng) tengah bersiap menghadapi Musyawarah Daerah (Musda) untuk menentukan kepemimpinan baru. Harapan besar mengemuka agar partai berlambang beringin ini dipimpin oleh figur muda yang energik, inovatif, dan mampu mempertahankan capaian politik yang telah diraih. Dalam dinamika politik yang berkembang, nama Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, disebut-sebut sebagai kandidat potensial untuk menahkodai Golkar Kalteng ke depan.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kalteng, HM Ruslan, menegaskan bahwa regenerasi kepemimpinan menjadi kebutuhan mendesak bagi partai. Dengan raihan kursi terbanyak kedua di DPRD Kalteng dan keberhasilan memenangkan sembilan pemilihan kepala daerah, Golkar memerlukan pemimpin yang tak hanya memiliki pengalaman politik, tetapi juga mampu membawa inovasi untuk memperkuat soliditas partai.
“Partai Golkar harus dipimpin oleh sosok muda yang bisa mempertahankan dan bahkan meningkatkan prestasi yang telah dicapai,” ujar Ruslan saat menghadiri acara buka puasa bersama di sekretariat DPD, Senin (17/3). Pernyataan ini memberi isyarat kuat bahwa Golkar Kalteng membuka peluang bagi figur muda untuk tampil di garis depan kepemimpinan.
Musda Golkar Kalteng dijadwalkan berlangsung setelah Lebaran, meski tanggal pastinya masih menunggu keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Proses pemilihan diharapkan berlangsung demokratis dan menghasilkan pemimpin yang tidak hanya memiliki legitimasi kuat di internal partai, tetapi juga mampu berkontribusi bagi pembangunan daerah.
Di tengah dinamika politik internal Golkar, sejumlah nama mulai mengemuka dalam bursa calon ketua DPD Golkar Kalteng. Wali Kota Palangka Raya sekaligus Ketua DPD Golkar Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, menjadi salah satu figur yang kerap disebut sebagai kandidat potensial.
Fairid memiliki rekam jejak politik yang cukup menjanjikan. Sebagai Wali Kota termuda di Indonesia saat dilantik pada 2018, ia dikenal dengan kebijakan pembangunan kota yang progresif serta kedekatannya dengan generasi milenial. Elektabilitasnya yang cukup tinggi di Palangka Raya bisa menjadi modal politik untuk memperluas pengaruh Golkar di tingkat provinsi.
Selain Fairid, sejumlah nama lain juga masuk dalam radar persaingan. Bupati Barito Selatan, Eddy Raya Samsuri, yang memiliki pengalaman eksekutif di daerahnya, juga disebut sebagai kandidat kuat. Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo, yang telah malang melintang di pemerintahan, serta Bupati Gunung Mas, Jaya S Monong, juga berpeluang untuk maju. Di sisi lain, Anggota DPR RI, Mukhtarudin, yang memiliki jaringan luas di tingkat nasional, menjadi figur yang diperhitungkan.
Namun, dari sekian banyak nama yang beredar, dorongan untuk menghadirkan pemimpin muda tetap menjadi sorotan utama. Jika Golkar Kalteng ingin menyesuaikan diri dengan perubahan zaman dan menarik pemilih dari kalangan muda, maka figur seperti Fairid Naparin bisa menjadi pilihan strategis.
Menarik untuk ditunggu, apakah regenerasi kepemimpinan benar-benar akan terjadi dalam Musda Golkar Kalteng nanti? Ataukah partai masih akan mengandalkan figur senior untuk menjaga stabilitas internal?
Dalam konteks politik yang semakin dinamis, keputusan yang diambil Golkar Kalteng akan berpengaruh besar terhadap arah partai ke depan, baik dalam persiapan Pemilu 2029 maupun dalam membangun basis dukungan yang lebih luas di Kalimantan Tengah. Semua mata kini tertuju pada Musda yang akan datang, yang tidak hanya menjadi ajang suksesi kepemimpinan, tetapi juga cerminan dari strategi jangka panjang Golkar di provinsi ini.
Pewarta: Andy Ariyanto
